Oh, say does that star-spangled banner yet wave
O’er the land of the free and the home of the brave?
Alunan lagu kebangsaan Amerika Serikat (AS) sayup-sayup terdengar di tengah keramaian demonstrasi di Hong Kong. Puluhan bendera bergaris merah disertai lima puluh bintang putih di sudut kiri atas memenuhi jalanan. Di antara riuh ramai aksi, terlihat salah satu demonstran mengangkat papan bertuliskan, “President Trump, Please Liberate Hong Kong”.
Gambar 1: Unjuk Rasa di Hong Kong (sumber: source.news)
Senarai Riwayat Hong Kong
Usai Perang Candu pada tahun 1842, Cina menyepakati Traktat Nanking 1 Thegazette.co.uk. (2019). Page 3597 | Issue 20276, 7 November 1843 | London Gazette | The Gazette. [Accessed 19 Oct. 2019]. dengan Inggris. Salah satu butir perjanjiannya adalah menyerahkan Hong Kong sebagai Crown Colony. Lima dekade setelahnya, perjanjian tersebut dikembangkan menjadi Hong Kong sebagai wilayah sewaan untuk Inggris hingga 99 tahun ke depan, berakhir pada 1998. 2 Npm.gov.tw. (2019). A Century of Resilient Tradition: Exhibition of the Republic of China’s Diplomatic Archives _Lessons of History. [Accessed 19 Oct. 2019].
Satu dasawarsa sebelum Hong Kong hendak diserahkan kembali ke Cina, tepatnya tahun 1984, Margaret Thatcher selaku Perdana Menteri Inggris menemui Zhao Ziyang, Perdana Menteri Cina. Thatcher mengajukan, apabila perjanjian pada Traktat Nanking selesai pada tahun 1997, Hong Kong tetap berdaulat.
Hong Kong menjadi wilayah administrasi spesial atau special administrative region (SAR) yang memiliki sistem ekonomi kapitalis dengan seperangkat pemerintahan sendiri, dalam kondisi tetap menjadi bagian dari Cina. Istilah ini dikenal dengan sistem “One country, two systems”. Ziyang setuju dan menandatangani Deklarasi Bersama Cina – Inggris selama lima dekade ke depan – berakhir pada tahun 2047.
Di bawah pemerintahan Inggris selama nyaris satu abad, perekonomian Hong Kong melaju di atas angin. Berkontribusi 27 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Cina pada tahun 1993, Hong Kong dibangun Inggris dengan memberi insentif bagi masyarakat lokal. Gedung-gedung tinggi dibangun, fasilitas disusun, hingga rakyat domestik dididik. Masyarakat Hong Kong dibuai oleh kesejahteraan aristokrat Inggris.
Situasi menjadi pelik ketika, Hong Kong yang mulanya menjadi anak bawang Cina yang diistimewakan karena menjadi “jendela perdagangan”, disusul oleh pesatnya pertumbuhan perekonomian kota-kota Cina yang lain. Tahun 2018 perekonomian Hong Kong hanya mencakup porsi 3 persen dari PDB Cina.
Gambar 2: Kontribusi PDB Hong Kong terhadap PDB Cina pada tahun 1993 dan 2018. (Sumber: Forbes https://www.forbes.com/sites/niallmccarthy/2019/08/30/how-chinas-economic-boom-eclipsed-hong-kong-infographic/#1f0074b54749)
Pelan-pelan, Cina mulai menarik kembali Hong Kong ke pangkuannya. Ia merevitalisasi kembali Bahasa Kanton di Hong Kong. Tahun 2013, Cina hendak menerapkan kelas nasionalisme wajib pada sistem edukasi di Hong Kong. Kebijakan ini menuai kritik dari masyarakat Hong Kong, dengan anggapan bahwa Cina akan “mencuci otak” generasi baru Hong Kong. 3 Liu, J. (2019). Hong Kong debates ‘national education’ classes. BBC News. Available at: [Accessed 19 Oct. 2019]. Satu tahun kemudian, lima penerbit buku kritik terhadap Xi Jinping hilang. 4 Liu, J. (2019). HK booksellers ‘author’ attacks China. BBC News. [Accessed 19 Oct. 2019]. Dua tahun selanjutnya, perwakilan pro-demokrasi dikeluarkan dari parlemen karena mengkritisi Cina. 5 Haas, B. (2019). Hong Kong pro-democracy legislators disqualified from parliament. the Guardian. [Accessed 19 Oct. 2019]. Puncaknya terjadi kala rancangan undang-undang (RUU) Ekstradisi diwacanakan untuk terbit, ditandai dengan pecahnya demonstrasi pertama pada Maret 2019.
Satu tahun kemudian, lima penerbit buku kritik terhadap Xi Jinping hilang. Dua tahun selanjutnya, perwakilan pro-demokrasi dikeluarkan dari parlemen karena mengkritisi Cina. Puncaknya terjadi kala rancangan undang-undang (RUU) Ekstradisi diwacanakan untuk terbit, ditandai dengan pecahnya demonstrasi pertama pada Maret 2019.
RUU Ekstradisi mengatur bahwa narapidana Hong Kong dapat dipindahkan ke sejumlah negara, termasuk diantaranya Cina, tanpa perjanjian bilateral sebelumnya. Demokrasi dianggap dikebiri, sebab, peraturan ini mengizinkan tahanan untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku di negara tempatnya diekstradisi. Ancaman dari UU Ekstradisi adalah bahwa aktivis pro-demokrasi bisa saja diekstradisi, kemudian diadili secara tidak layak seperti disiksa, dipaksa mengaku, hingga ditahan secara sewenang-wenang. 6 Mangkuto, W. (2019). Mengulik RUU Kontroversial Hong Kong, Kenapa Jadi Biang Demo?. CNBC news. [Accessed 19 Oct. 2019].
Payung-payung mewarnai aksi unjuk rasa di Hong Kong. Rakyat Hong Kong marah, merasa kebebasannya terancam dan dibatasi. Di tengah aksi, wajah salah satu perempuan berlumur darah segar lantaran mata kirinya terkena serpihan peluru. A bloody eye patch 7 Mettler, K. (2019). How bloody eye patches became the latest symbol of escalating Hong Kong Protest. The Washington Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. lantas dijadikan simbolisme, dilengkapi narasi “an eye for an eye”, terhadap tindakan aparat yang dianggap brutal.
Gerakan demonstrasi semakin masif, ricuh, dan sporadis. Salah satu puncak aksi adalah pendudukan bandar udara internasional Hong Kong hingga lumpuh dan seluruh penerbangan dibatalkan. Dalam satu hari saja, Hong Kong harus menanggung kerugian miliaran dolar 8 Disis, J. (2019). Hong Kong airport shutdown: What it means for business and the economy. CNN. [Accessed 19 Oct. 2019]. diikuti dengan anjloknya indeks saham Hang Seng. 9 Gumiwang, R. (2019). Ketika Lumpuhnya Bandara Hong Kong Mengancam Ekonomi Lokal & Dunia. tirto.id. [Accessed 19 Oct. 2019].
Unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung sejak Juli akhirnya berusaha diredam dengan dibatalkannya RUU Ekstradisi oleh Carrie Lam, Kepala Eksekutif Hong Kong pada Kamis, 5 September 2019. Keputusan Carrie Lam untuk membatalkan RUU Ekstradisi setelah dua bulan unjuk rasa dipertanyakan dan dianggap sudah terlampau lama.
Kala itu, masyarakat Hong Kong terlanjur melahirkan lima tuntutan. Lima tuntutan tersebut antara lain investigasi penyalahgunaan kekuasaan polisi, menarik RUU Ekstradisi, pencabutan narasi “kerusuhan”, membebaskan pengunjuk rasa, dan pemberian hak pilih secara universal. Carrie Lam dituntut mundur oleh masyarakat Hong Kong. Di sisi lain, Carrie Lam tetap berdiri kokoh sebagai pemimpin Hong Kong, disokong oleh kepercayaan pemerintah Cina. 10 Dayana, A. (2019). Isu Carrie Lam Mundur, Cina: Kami Tetap Dukung Dia Pimpin Hong Kong . tirto.id. [Accessed 19 Oct. 2019].
Cuitan Salah Satu Warganet yang Viral mengekspesikan pendapatnya terhadap Carrie Lam
Carrie Lam: Penyambung Lidah Rakyat atau Beijing?
Berbeda dengan sistem demokrasi pada umumnya, pemimpin di Hong Kong tidak dipilih dari satu hak pilih atas satu orang. Tujuh juta rakyat Hong Kong diwakili oleh Komite Seleksi yang terdiri atas 1.200 orang dari representatif empat sektor pekerjaan. 11 Hong Kong Government. (2019). The Basic Law of Hong Kong Special Administrative Region of the People’s Republic of China. Basiclaw.gov.hk. [Accessed 19 Oct. 2019]. Empat sektor pekerjaan tersebut mewakili industri, profesi, buruh/pekerja sosial, dan representasi pemerintah. Sektor-sektor dari Komite Seleksi didominasi dari dunia bisnis. Maka dari itu, sistem demokrasi ini tidak benar-benar merepresentasikan pilihan setiap rakyat Hong Kong.
Pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong yang berlangsung tahun 2017 diikuti oleh tiga kandidat yakni Carrie Lam, John Tsang, dan Woo Kwok-Hing. Kandidat pemimpin Hong Kong harus berdasarkan persetujuan pemerintah pusat Cina. 12 Cheung, G., Lam, J. and Cheung, T. (2019). Beijing won’t appoint ‘unacceptable’ chief executive: Tung Chee-hwa. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. Dalam konteks pemilihan tersebut, kandidat yang berpihak pada Beijing adalah Lam, 13 Cheung, G. (2019). Will Beijing take a risk on a fair leadership race in Hong Kong?. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. sementara John Tsang dan Woo Kwok-Hing didukung oleh pro-demokrat. 14 Lau, S. (2019). Pan-dems vow to vote en bloc for John Tsang in leadership election. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019].
Lam menang telak – dengan jumlah 777 pemilih – pada pemilihan Kepala Eksekutif tahun 2017. Anggota pemilih Lam disinyalir berasal dari loyalis Beijing. 15 South China Morning Post. (2019). Lam wins chief executive election with 777 votes. [Accessed 19 Oct. 2019]. Tidak heran, sebab, Kepala Eksekutif Hong Kong, selain berperan sebagai kepala negara, juga memiliki tanggung jawab sebagai kepala wilayah administrasi khusus Cina, sehingga memegang dua peran yang dikenal dengan “dual head”.
Sepanjang perjalanan dinamika RUU Ekstradisi, keberpihakan Lam kepada Cina gamblang terlihat. Mulai dari pembelaan keterlibatan Cina dalam RUU Ekstradisi 16 Lok-kei, S. (2019). Hong Kong leader defends Beijing’s weighing in on extradition bill fracas. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. , meminta izin Xi Jinping selaku Presiden Republik Rakyat Cina (RRC) untuk menghapus RUU Ekstradisi 17 Saputra, E. (2019). Carrie Lam Minta Restu Xi Jinping Cabut RUU Ekstradisi Hong Kong. Tempo. [Accessed 19 Oct. 2019]., hingga terakhir Lam membuat pernyataan bahwa ia tidak menutup kemungkinan Cina akan terlibat apabila situasi Hong Kong semakin memburuk. (( Jim, C. (2019). Hong Kong leader Lam does not rule out Beijing help, as economy suffers. U.S. [Accessed 19 Oct. 2019].
Merujuk kembali ke bagian atas tulisan ini, Cina mulai kembali perlahan-lahan menggenggam Hong Kong sejak tahun 2013, bertepatan dengan pengangkatan Xi sebagai Presiden RRC. Dalam kurun waktu enam tahun, Xi telah memimpin Cina menuju negara superpower. Saat lima tahun pertamanya memimpin, Xi telah membangun citra sebagai “Pemimpin yang merepresentasikan rakyat”. Media di Cina menggambarkan Xi sebagai sosok pemikir, tegas dalam menangani korupsi, dan seorang yang akan membantu Cina kembali mencapai kejayaannya.
Di sisi lain, kritik justru menyetarakan Xi dengan Mao Zedong. Merangkap sebagai Ketua Partai Komunis RRC, Xi mengabadikan pemikiran sosialisnya di dalam konstitusi Cina – setara dengan UUD 1945. 18 Ward, A. and Aleem, Z. (2019). Chinese President Xi Jinping is set to rule his country for life. Vox. [Accessed 19 Oct. 2019]. Hanya satu pemimpin Cina selain Xi yang melakukan ini, tak lain dan tak bukan ialah Mao. Selain itu, pemikiran Xi dijadikan mata kuliah di kampus-kampus. 19 Chen, T. (2019). Reading, Writing and Xi Jinping Thought: China’s Students Learn Leader’s Philosophy. WSJ. [Accessed 19 Oct. 2019]. Terlebih, Cina telah mengeliminasi batas masa jabatan kepresidenan yang berarti mengizinkan Xi menjadi presiden sepanjang hayat. 20 Rauhala, E. (2019). Xi cleared to rule indefinitely as China officially scraps term limits. The Washington Post. [Accessed 19 Oct. 2019].
Saat Lam terpilih menjadi Kepala Eksekutif tahun 2017 lalu, Xi menemui Lam. Xi mengingatkan tanggung jawab Lam dan pekerjaan rumah-pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Ketika Xi memberi pesan kepada Lam, ada yang berbeda dibanding penyampaian pesan kepada pemimpin Hong Kong terpilih sebelumnya Dahulu, Hu Jintao, Presiden RRC yang menjabat tahun 2012, memberi pesan agar Leung Chun-Yin selaku Kepala Eksekutif terpilih bisa menyatukan komunitas, mempercepat pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan penduduk, dan memajukan demokrasi Hong Kong untuk stabilitas jangka panjang. Namun, pada pertemuan Lam dan Xi saat itu, tiada narasi “to advance democracy” sama sekali. 21 Lam, J., Ng, J. and Lau, S. (2019). Xi Jinping reminds Carrie Lam of need to solve conflicts. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019].
Trump dan Kemelut Internal AS
Lain ladang lain belalang, lain Cina lain pula AS. Presiden Donald Trump menghadapi situasi internal yang berbeda jika dibandingkan dengan Xi Jinping. Dalam 2,5 tahun kepresidenannya, berdasarkan data dari Gallup, Trump hanya mampu mendapatkan tingkat kepuasan (job approval) sebesar 42 persen. 22 Jones, J. (2019). Latest Trump Job Approval Rating at 42%. Gallup.com. [Accessed 19 Oct. 2019]. Sedangkan tingkat kepuasan terhadap kepresidenan Trump selama 2,5 tahun berkisar antara 35 persen sampai dengan 46 persen. Sekilas, angka 42 persen terlihat bukan hasil yang buruk.
Gambar 3: Perbandingan tingkat kepuasan terhadap 10 Presiden AS (Gallup)
Namun, jika kita bandingkan dengan 9 presiden sebelum Trump, hasil yang Trump peroleh dalam 2,5 tahun kepresidenannya merupakan sebuah hasil yang jeblok nan suram. Selain memiliki tingkat kepuasan yang rendah, Trump memiliki range tingkat kepuasan yang sempit. Jika dibandingkan dengan bapak-anak Bush, dua presiden Republikan terakhir, tingkat kepuasan tertinggi Trump hanya mencapai setengah dari tingkat kepuasan tertinggi bapak-anak Bush.
Di tengah jebloknya tingkat kepuasan terhadap dirinya, Trump memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan Presiden AS 2020 (Pilpres 2020). Kepercayaan diri ini ditampakkan oleh pendirian Donald J Trump for President Inc – setara dengan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. sebagai wadah kampanye Trump untuk Pilpres 2020 pada awal tahun 2017. 23 Scott, E. (2019). Trump campaign raking in money for 2020, disclosures show. CNN. [Accessed 19 Oct. 2019]. Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah pula mendaftarkan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden pada Juni 2019. (( Docquery.fec.gov. (2019). [Accessed 19 Oct. 2019]. Sebagai petahana, Trump cukup lenggang kangkung dalam menghadapi persaingan calon presiden di Partai Republik. Trump hanya perlu menghadapi 3 calon lain untuk mendapatkan tiket pencalonan dari Partai Republik.
Namun, Trump masih harus mewaspadai calon dari Partai Demokrat. Setidaknya nama-nama veteran politik AS seperti Joe Biden, Bernie Sanders, dan Elizabeth Warren maupun calon yang lebih hijau seperti Pete Buttigieg, Kamala Harris, Beto O’Rourke, bahkan Andrew Yang masih memiliki peluang untuk menghadapi Trump di palagan tersebut. Bahkan, elektabilitas Biden, Sanders, dan Warren mampu menyaingi Trump. 24 Research, B. and Research, S. (2019). Fox News Poll, October 6-8, 2019. Fox News. [Accessed 19 Oct. 2019]. Alhasil, kepercayaan diri (baca: keangkuhan) Trump bisa digoyahkan oleh (bakal) calon presiden dari Partai Demokrat.
Kebutuhan Trump akan suara membuat Trump harus putar otak meningkatkan–setidaknya mempertahankan–tingkat kepuasannya yang kadung jeblok. Salah satu cara adalah kembali menghadap ke luar negeri. Terpilihnya Trump menjadi Presiden AS seakan-akan menghapus peran AS sebagai polisi dunia. AS dibuat memunggungi dunia dan fokus mengurusi internal, apalagi dengan jargon “America First”, (kepentingan) Amerika yang utama, yang didengungkan olehnya.
Tetapi, jika kita runut selama 2,5 tahun kepresidenan Trump, kebijakan luar negeri Trump yang dianggap sama buruknya dengan prestasi Milan di Serie A ternyata tidak buruk-buruk amat. Trump setidaknya berhasil membawa Korea Utara ke meja perundingan, sebuah hal yang tidak dapat dicapai Barack Obama dalam 10 tahun kepresidenannya, mampu membinasakan wilayah kekuasaan ISIS, dan menyelesaikan berbagai permasalahan perdagangan dengan pendekatan bilateral, alih-alih multilateral. 25 Ward, A. (2019). Trump’s foreign policy narrative could help him win in 2020. Vox. [Accessed 19 Oct. 2019].
Keengganan Trump menggunakan pendekatan multilateral terlihat dari AS yang menarik diri dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) pada Januari 2017. 26 South China Morning Post. (2019). Trump officially pulls US out of TPP trade deal. [Accessed 19 Oct. 2019]. Trump menganggap bahwa TPP yang diinisiasi oleh Obama tidak menghasilkan perdagangan adil (fair trade) bagi AS. Keluarnya AS dari TPP membuat kemitraan tersebut terbengkalai selama satu tahun, dan akhirnya 11 negara anggota TPP–tanpa AS–sepakat untuk merevisi kesepakatan tersebut menjadi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Selain menarik diri dari TPP, Trump yang ngotot untuk mendapatkan perdagangan adil membuka front perang dagang dengan Cina. Berawal dari pengenaan tarif sebesar 30 persen kepada panel surya dan mesin cuci yang berasal dari Cina dan berubah menjadi saling balas pengenaan tarif. Setidaknya AS telah mengenakan tarif senilai US$360 miliar pada peralatan telekomunikasi hingga sepeda. Cina membalas dengan mengenakan tarif senilai US$110 miliar pada kacang kedelai hingga minyak mentah.
Gambar 4: Defisit neraca perdagangan AS dan Cina (Sumber: Statista)
Sejak 2017, AS dan Cina terlibat perang dagang yang mengakibatkan perekonomian melambat. Keduanya berbalas-balasan menerapkan tarif bagi negara lawan. 27 Wong, D. and Koty, A. (2019). The US-China Trade War: A Timeline – China Briefing News. China Briefing News.[Accessed 19 Oct. 2019]. Hingga tulisan ini ditulis, Trump menunda pengenaan tarif untuk barang asal Cina.
Lalu, apa yang dihasilkan dari perang dagang? Menariknya, defisit dagang AS dan Cina melebar pada tahun 2018 ke level US$419,53 miliar, dari awalnya US$375,58 miliar pada tahun sebelumnya. Dampak perang dagang pun terasa dalam jumlah perdagangan AS dan Cina di paruh pertama 2019, jumlah ekspor dan impor AS tidak mencapai setengah dari pencapaian paruh pertama 2018.
Hong Kong: Shinta dalam Perang Rama dan Rahwana
Lantas, bagaimana hubungan AS dengan Hong Kong? Hubungan AS dan Hong Kong diatur dalam UU Kebijakan Hong Kong tahun 1992 yang mengatur bahwa hubungan AS dan Hong Kong terpisah dengan hubungan AS dan Cina pasca berlakunya perpindahan kedaulatan Hong Kong pada 1997 dengan syarat Hong Kong tetap memiliki otonomi yang “cukup”.
Selain itu, Hong Kong merupakan salah satu mitra dagang strategis AS dengan jumlah perdagangan sebesar US$47,5 miliar dan surplus dagang sebesar US$32,5 miliar pada 2017. 28 Martin, M. (2018). Hong Kong: Recent Developments and U.S. Relations. Fas.org. [Accessed 19 Oct. 2019]. Ditambah lagi dengan adanya 724 perusahaan AS yang membuka kantor regional ataupun kantor pusat regional di Hong Kong.
Apa sebenarnya hubungan antara AS dan protes Hong Kong? Kebebasan! AS identik dengan demokrasi dan kebebasan, sampai-sampai di lagu kebangsaannya pun AS berani mendeklarasikan diri sebagai “the land of the free and the home of the brave”. Sebuah proklamasi yang cukup banal. Memberikan “kebebasan” dan “demokrasi” nampaknya merupakan hobi favorit Paman Sam. Dari Irak sampai Haiti pernah merasakan “sengatan kebebasan” yang diberikan AS. Bukan berlebihan jika kita sebut “kebebasan” dan AS merupakan sebuah sinonim.
Warga Hong Kong melihat RUU Ekstradisi yang diluncurkan Dewan Legislatif Hong Kong (LegCo) pada April 2019 merupakan ancaman nyata terhadap kebebasan mereka sebagai warga Hong Kong. Mengapa demikian? RUU Ekstradisi memungkinkan perpindahan tahanan dari Hong Kong menuju Cina. Hal ini menandakan sistem yudikatif Hong Kong yang dapat diobrak-abrik oleh Cina, bahkan Cina pun dapat menangkap pihak-pihak yang dianggap mengganggu stabilitas Hong Kong dan langsung menahan mereka di Cina Daratan. Prinsip laissez-faire yang telah mendarah daging dalam Hong Kong kini akan dirampas secara perlahan oleh Beijing, 28 tahun menjelang berakhirnya sistem one country, two systems.
Gambar 4: Warga Hong Kong mengibarkan bendera Inggris dan Hong Kong (1959 – 1997) di tengah aksi protes (Sumber: SCMP)
Laksana kisah Ramayana, perampasan kebebasan oleh Beijing tak ayal mendorong para demonstran untuk mencari sosok Rama yang akan membebaskan Hong Kong dari cengkraman Rahwana. Tentu saja warga Hong Kong akan mencari sosok Inggris yang memberikan mereka segala “kenyamanan” yang mereka nikmati hingga saat ini untuk menyelamatkan mereka.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Dominic Raab pun telah mengutuk aksi kekerasan yang terjadi dalam aksi protes setelah menelepon Carrie Lam. Pernyataan Raab pun telah ditanggapi oleh Kementerian Luar Negeri Cina sebagai salah satu campur tangan Inggris ke dalam urusan internal Cina. 29 Munroe, T. and Xu, M. (2019). China tells UK to back off after minister’s call for Hong Kong probe. [online] U.S. Accessed 19 Oct. 2019]. Di tengah prahara Brexit, tentu saja Perdana Menteri Boris Johnson–secara rasional–akan memilih untuk menyelesaikan Brexit yang sudah membuat satu Eropa pening daripada ikut merecoki urusan Hong Kong.
Lalu, siapa sosok Rama yang diidamkan warga Hong Kong? AS! Peran Paman Sam sebagai polisi dunia dan hobinya yang menebarkan “sengatan kebebasan” tentu saja merupakan sosok Rama yang ideal bagi warga Hong Kong. Tempo hari, Trump berceloteh dalam Sidang Umum PBB mengingatkan Cina untuk tetap menghormati perjanjian yang ditandatangani dengan Inggris mengenai Hong Kong, di mana Cina akan tetap menjaga kebebasan, sistem hukum, dan cara hidup demokratis Hong Kong. Setidaknya, Trump menunjukkan bahwa ia memerhatikan situasi yang berkembang di Hong Kong sebagai seorang polisi dunia.
Mengapa AS diibaratkan seperti Rama dan Cina seperti Rahwana? Jika kita tinjau kisah Ramayana, Rahwana terpincut oleh Shinta karena Rahwana yakin bahwa Shinta adalah reinkarnasi dari Widawati, wanita yang ia cinta. Oleh karena itu, Rahwana merasa lebih berhak atas Shinta daripada Rama, suami Shinta sendiri.
Cina pun merasa lebih berhak atas Hong Kong karena Inggris telah merebutnya melalui serangkaian perjanjian tak seimbang akibat kekalahan Dinasti Qing pada Perang Candu. Sedangkan AS dengan “sengatan kebebasan” tentu dirindukan oleh warga Hong Kong seperti Shinta yang tetap menunggu Rama tatkala Rahwana tanpa jemu menghujani Shinta dengan segala bujuk rayunya.
Rindu Kebebasan atau Perang Proksi?
Sebenarnya bagaimana kehidupan berdemokrasi lahir di Hong Kong? Selang satu tahun setelah Deklarasi Bersama Cina – Inggris ditandatangani pada tahun 1984–142 tahun setelah Inggris menduduki Pulau Hong Kong–, demokrasi perwakilan diperkenalkan di Hong Kong, di mana LegCo untuk pertama kalinya dipilih secara tidak langsung melalui berbagai perwakilan wilayah (dipilih melalui electoral college) dan golongan (perwakilan berbagai industri).
Enam tahun kemudian, sebagian anggota LegCo dipilih secara langsung sebagai perwakilan wilayah. Hal ini bertahan sampai saat ini. Sesuai dengan Hukum Dasar Hong Kong, yakni tujuan akhir dari sistem elektoral adalah hak pilih universal (universal suffrage) dalam memilih Kepala Eksekutif dan LegCo.
Akan tetapi, Beijing memegang hak interpretasi atas Hukum Dasar. Sehingga, penilaian pemenuhan hak pilih universal hanya dilihat melalui sudut pandang Beijing. Beijing pun menganggap bahwa hak pilih universal sudah dipenuhi oleh sistem elektoral saat ini. Tak ayal gelombang demonstrasi yang awalnya hanya menuntut dicabutnya RUU Ekstradisi, justru melebar ke lima tuntutan, salah satunya pemenuhan hak pilih universal.
Jika kita cermati bersama, kehidupan berdemokrasi justru baru diperkenalkan Inggris hampir satu setengah abad setelah Inggris mulai menguasai Hong Kong, tepatnya satu tahun setelah penandatanganan Deklarasi Bersama. 30 Brown, K. (2019). Democracy in Hong Kong was never Britain’s concern, pre and post 1997. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. Sepanjang masa pendudukan Inggris di Hong Kong, Hong Kong diberi kebebasan berdemokrasi yang terbatas. Sepeninggalannya, Inggris seakan meninggalkan bom waktu berupa tuntutan kebebasan yang akan meledak dengan Cina.
Lalu, bagaimana peran Paman Sam dalam menyikapi dinamika Hong Kong? Walaupun warga Hong Kong telah merindukan Rama, nampaknya Trump hanya akan diam tak bergeming menghadapi Cina dalam urusan Hong Kong. Selepas celotehan Trump, pemerintah AS lebih banyak membahas urusan dagang dengan Cina, sesuai dengan jargon “America First”.
Sayangnya, Kongres AS tidak sejalan dengan keinginan Trump. Kongres baru saja meloloskan UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong yang memperkuat perlakuan spesial AS untuk Hong Kong. Alhasil, Cina disinyalir akan menarik diri dari meja perundingan gencatan tarif. 31 Rapoza, K. (2019). Xi Jinping Could Easily Kill Trump’s China ‘Deal’ Over Hong Kong. Forbes.com. [Accessed 19 Oct. 2019]. Hong Kong pun seakan-akan hanya menjadi daya tawar bagi kedua belah pihak, tanpa mengindahkan keinginan warga Hong Kong untuk bebas.
Apakah Star Spangled Banner yang dilantunkan oleh demonstran merupakan sebuah bentuk kerinduan akan kebebasan? Atau hanya bagian dari perang proksi AS dan Cina? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Kontributor: Fadhil Ramadhan dan Emily Sakina Azra
Editor: Miftah Rasheed Amir
Ilustrasi: Shahifa Assajjadiyyah
Referensi
Referensi
↵1 | Thegazette.co.uk. (2019). Page 3597 | Issue 20276, 7 November 1843 | London Gazette | The Gazette. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
---|---|
↵2 | Npm.gov.tw. (2019). A Century of Resilient Tradition: Exhibition of the Republic of China’s Diplomatic Archives _Lessons of History. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵3 | Liu, J. (2019). Hong Kong debates ‘national education’ classes. BBC News. Available at: [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵4 | Liu, J. (2019). HK booksellers ‘author’ attacks China. BBC News. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵5 | Haas, B. (2019). Hong Kong pro-democracy legislators disqualified from parliament. the Guardian. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵6 | Mangkuto, W. (2019). Mengulik RUU Kontroversial Hong Kong, Kenapa Jadi Biang Demo?. CNBC news. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵7 | Mettler, K. (2019). How bloody eye patches became the latest symbol of escalating Hong Kong Protest. The Washington Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵8 | Disis, J. (2019). Hong Kong airport shutdown: What it means for business and the economy. CNN. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵9 | Gumiwang, R. (2019). Ketika Lumpuhnya Bandara Hong Kong Mengancam Ekonomi Lokal & Dunia. tirto.id. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵10 | Dayana, A. (2019). Isu Carrie Lam Mundur, Cina: Kami Tetap Dukung Dia Pimpin Hong Kong . tirto.id. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵11 | Hong Kong Government. (2019). The Basic Law of Hong Kong Special Administrative Region of the People’s Republic of China. Basiclaw.gov.hk. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵12 | Cheung, G., Lam, J. and Cheung, T. (2019). Beijing won’t appoint ‘unacceptable’ chief executive: Tung Chee-hwa. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵13 | Cheung, G. (2019). Will Beijing take a risk on a fair leadership race in Hong Kong?. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵14 | Lau, S. (2019). Pan-dems vow to vote en bloc for John Tsang in leadership election. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵15 | South China Morning Post. (2019). Lam wins chief executive election with 777 votes. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵16 | Lok-kei, S. (2019). Hong Kong leader defends Beijing’s weighing in on extradition bill fracas. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵17 | Saputra, E. (2019). Carrie Lam Minta Restu Xi Jinping Cabut RUU Ekstradisi Hong Kong. Tempo. [Accessed 19 Oct. 2019]., hingga terakhir Lam membuat pernyataan bahwa ia tidak menutup kemungkinan Cina akan terlibat apabila situasi Hong Kong semakin memburuk. (( Jim, C. (2019). Hong Kong leader Lam does not rule out Beijing help, as economy suffers. U.S. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵18 | Ward, A. and Aleem, Z. (2019). Chinese President Xi Jinping is set to rule his country for life. Vox. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵19 | Chen, T. (2019). Reading, Writing and Xi Jinping Thought: China’s Students Learn Leader’s Philosophy. WSJ. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵20 | Rauhala, E. (2019). Xi cleared to rule indefinitely as China officially scraps term limits. The Washington Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵21 | Lam, J., Ng, J. and Lau, S. (2019). Xi Jinping reminds Carrie Lam of need to solve conflicts. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵22 | Jones, J. (2019). Latest Trump Job Approval Rating at 42%. Gallup.com. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵23 | Scott, E. (2019). Trump campaign raking in money for 2020, disclosures show. CNN. [Accessed 19 Oct. 2019]. Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah pula mendaftarkan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden pada Juni 2019. (( Docquery.fec.gov. (2019). [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵24 | Research, B. and Research, S. (2019). Fox News Poll, October 6-8, 2019. Fox News. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵25 | Ward, A. (2019). Trump’s foreign policy narrative could help him win in 2020. Vox. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵26 | South China Morning Post. (2019). Trump officially pulls US out of TPP trade deal. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵27 | Wong, D. and Koty, A. (2019). The US-China Trade War: A Timeline – China Briefing News. China Briefing News.[Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵28 | Martin, M. (2018). Hong Kong: Recent Developments and U.S. Relations. Fas.org. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵29 | Munroe, T. and Xu, M. (2019). China tells UK to back off after minister’s call for Hong Kong probe. [online] U.S. Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵30 | Brown, K. (2019). Democracy in Hong Kong was never Britain’s concern, pre and post 1997. South China Morning Post. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
↵31 | Rapoza, K. (2019). Xi Jinping Could Easily Kill Trump’s China ‘Deal’ Over Hong Kong. Forbes.com. [Accessed 19 Oct. 2019]. |
Discussion about this post