Indonesia Youth Diplomacy menjadi host dalam acara ASEAN+ Youth Summit yang diselenggarakan pada tanggal 7 – 8 September 2023. Kegiatan ini menjadi bagian resmi dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang mana Indonesia menjadi pemimpin di dalamnya. Kegiatan ini dihadiri oleh 74 delegates dan lebih dari 1500 attendees yang terdiri dari berbagai negara di ASEAN dan negara partner lainnya.
Sebelumnya, delegates yang merupakan pemuda terpilih dari 11 negara ASEAN, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Jepang, dan India bersama-sama berdiskusi dan merumuskan joint statement terkait lima isu yang menjadi perhatian dalam acara ini, yaitu digital literacy and inclusion, health, green economy, future of education and work, dan food security.
Sebelum summit ini diselenggarakan, delegates terpilih telah menyelenggarakan kegiatan untuk mendiseminasi hasil dari diskusi mendalam yang telah mereka lakukan. Hasil dari joint statement tersebut kemudian telah diaudiensikan kepada DPR RI sebagai langkah meningkatkan kepedulian stakeholders atas kelima isu tersebut.
Berbagai Isu Vital ASEAN dan Anak Muda
Pada hari pertama, acara dihadiri dan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, yaitu Ario Bimo. Beliau menyampaikan bahwa sebagai pemuda, banyak tantangan sekaligus peluang yang menanti dan mengubah secara signifikan kehidupan manusia. Tantangan dan kesempatan tersebut, seperti ekonomi Gig, Artificial Intelligence, dll.
Karenanya, sangat penting bagi pemuda ASEAN dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk bersama menyatukan asa untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Ia menganalogikan kerja sama antar negara ASEAN sebagai sebuah pertemanan 12 head pirates di sebuah kartun jepang mengenai bajak laut yaitu One Piece.
“The ASEAN friendship should be no different than the friendship between a crew of 12 head pirates” ujar Ario Bimo.
Di Hari kedua, kegiatan langsung dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Dante Saksono Harbuwono. Beliau menyampaikan bahwa pemuda mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan. Ia menyoroti bagaimana hal ini dapat dilakukan melalui inisiatif-inisiatif yang dimulai oleh pemuda.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa saat ini layanan kesehatan harus lebih fokus terhadap preventif ketimbang represif
“There are only 2 countries with health expenditure less than they’re GDP, they are India and Cuba. Because they’re strengthening they’re promotional and preventive measures.” ujarnya.
12 Panel Diskusi Dengan Lebih dari 50 Pembicara
Selama dua hari kegiatan, terdapat 12 panel diskusi dengan lebih dari 50 pembicara. Secara keseluruhan 12 panel diskusi tersebut membahas bagaimana pemuda dapat berkontribusi dan berperan dalam membangun dunia yang lebih baik.
Pembicara yang datang antara lain Pak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata RI, Raline Syah dan Cinta Laura Kiehl selaku ASEAN Youth Summit 2023 Ambassador, beserta jajaran pembicara lainnya dari seluruh Indonesia, negara-negara ASEAN, dan sekitarnya yang tentu ahli pada bidang yang ditekuni.
Beberapa dari panel diskusi tersebut mengangkat judul antara lain: Elevating ASEAN Opportunities, Global Wellbeing Accord, Youthtalk (Digital Literacy & Inclusivity), Future of Education and Work, dan berbagai macam panel diskusi yang tidak kalah menarik lainnya. Di setiap harinya, acara diakhiri dengan Public Dissemination rekomendasi kebijakan setiap topik hasil dari 75 delegates.
Memasuki penutupan oleh Menteri Investasi Republik Indonesia, Bapak Bahlil Lahadalia menyampaikan mengenai pentingnya kolaborasi antara generasi muda dan ASEAN dalam membangun perekonomian yang inklusif serta berkelanjutan. Hal ini dapat dibangun dengan pemanfaatan potensi bonus demografi dan sumber daya alam melalui hilirisasi.
“Hari ini bonus demografi tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun juga seluruh ASEAN, tahun 2030 – 2035 rata-rata bonus demografi ASEAN di atas 50%. Karena itu, pemerintah Indonesia cukup untuk beralasan dalam membuat tema besar dalam kegiatan KTT ASEAN ini sebagai Episentrum Pertumbuhan Ekonomi ASEAN.” ujar Bahlil.
Setelah pidato penutupan, acara ditutup dengan tarian dan nyanyian bersama seluruh peserta ASEAN + Youth Summit 2023. Tarian dan nyanyian bersama dipimpin dan dipandu oleh Ternyata Kita Choir.
Discussion about this post