Hiburan menjadi selingan bagi mahasiswa di tengah sibuknya kegiatan akademik, tidak terkecuali hiburan malam. Banyak kalangan menikmati hiburan malam, dari maba (mahasiswa baru) sampai mahasiswa kalangan akhir, seolah sudah menjadi budaya umum bagi para mahasiswa dalam rangka memberi reward bagi dirinya sendiri. Dunia malam yang identik dengan nightclub, karaoke, kafe, dan lain-lain mulai naik dengan adanya globalisasi.
Sebelum meneliti lebih jauh, perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa istilah hiburan malam dan “dugem” (dunia gemerlap) memiliki pengertian yang berbeda. Hiburan malam identik dengan tempat hiburannya, sedangkan dugem adalah keadaan menikmati suasana club, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan tempo yang kuat, cepat, serta volume yang keras (Bagaskoro 2006). Menurut Bloss (1962) dalam Sarwono (2013, hal. 30-31), proses penyesuaian diri jika dikaitkan dengan remaja yang terjun ke dunia malam termasuk pada tahap perkembangan remaja madya 15-18 tahun (middle adolescence). Pada tahap middle adolescence, remaja sangat membutuhkan kawan-kawan; ia senang kalau banyak teman yang menyukainya sehingga rentan akan pengaruh lingkungan sekitar ataupun mencoba hal yang baru bagi diri mereka. Jenis-jenis hiburan baru pun menjadi salah satu hal yang menarik perhatian para remaja madya tersebut.
Mahasiswa yang aktif dalam melakukan organisasi serta sibuk melakukan kegiatan kampus juga tidak jarang terlibat dengan aktivitas di tempat hiburan malam. Aktivitas hiburan malam terkadang juga dijadikan pelampiasan untuk melepas stres atau tempat untuk bertemu dengan teman-teman dari satu organisasi atau kepanitiaan. Sudah biasa bagi kita untuk melihat mahasiswa berada di tempat hiburan malam karena memang belakangan ini aktivitas dunia malam sudah menjadi konsumsi yang penting dalam hidup anak muda (Hollands, 1995; Chatterton and Holland, 2001; dalam Malbon, 1999).
Sejauh ini, memang belum ada penelitian konkrit terkait dampak hiburan malam bagi prestasi akademik mahasiswa, tetapi tidak dapat kita pungkiri adanya prasangka bahwa kehidupan mahasiswa sedikit banyak akan dipengaruhi oleh hiburan yang dinikmatinya. Melihat adanya prasangka tersebut, Tim Cerita Data tergerak untuk mencari tahu apa saja hiburan malam yang dinikmati oleh mahasiswa dari berbagai kalangan serta pengaruhnya terhadap prestasi akademik yang dalam hal ini merupakan nilai dan penghargaan akademik. Selain itu, kami juga menganalisis dan membandingkan perkembangan kondisi pengaruh hiburan malam sebelum masa pandemi dengan keadaan masa sekarang (selama pandemi).
PROFIL RESPONDEN
Tim Cerita Data telah melakukan survei kepada mahasiswa di 14 fakultas yang ada di Universitas Indonesia secara online menggunakan google form, dikarenakan situasi pandemi yang masih melanda sampai sekarang. Survei dilakukan kepada mahasiswa program vokasi, reguler, paralel, dan KKI. Sampel yang diambil merupakan mahasiswa dari angkatan 2017-2020 dari setiap fakultas secara acak. Survei ditujukan untuk semua angkatan karena kami merasa bahwa hiburan malam tidak terbatas pada waktu maupun jenjang semester yang dimasuki. Dengan asumsi semua angkatan pasti pernah setidaknya sekali menikmati hiburan malam, kami berharap bisa mendapat pertimbangan jawaban dari kalangan yang bervariasi dan pemikiran yang beragam.
Total responden yang didapat sebanyak 90 responden dengan rincian sebagai berikut: 1 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK), 1 mahasiswa Fakultas Farmasi (FF), 2 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), 1 mahasiswa Fakultas Keperawatan (FIK), 6 mahasiswa Fakultas Teknik (FT), 3 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), 7 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM), 3 mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi), 6 mahasiswa Fakultas Hukum (FH), 23 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 8 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), 7 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), 9 mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), 5 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan 8 mahasiswa Program Pendidikan Vokasi.
Berdasarkan angkatannya, responden terbagi menjadi seperti berikut: 3 mahasiswa angkatan 2017, 8 mahasiswa angkatan 2018, 54 mahasiswa angkatan 2019, dan 25 mahasiswa angkatan 2020. Sedangkan untuk pembagian responden berdasarkan jenis kelamin meliputi 33 responden laki-laki dan 57 responden perempuan yang menunjukkan bahwasanya pandangan jika kehidupan malam identik dengan laki-laki tidak sepenuhnya benar. Hiburan malam juga banyak dinikmati oleh wanita karena faktor lingkungan kuliah yang membuat kehidupan mereka berbaur dan saling memengaruhi satu sama lain. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil survei berikut.
HASIL SURVEI
- Jenis Hiburan Malam (Konser Malam, Club Malam, Live Musik Kafe, Bar, Diskotik) dan Frekuensinya
Mendengar kata hiburan malam, mungkin yang terlintas dalam akal pikir kita hanyalah seperti dunia gemerlap. Faktanya, hiburan malam memiliki berbagai jenis. Mulai dari konser malam, club malam, live musik kafe, bar, diskotik, dll. Oleh sebab itu, Tim Cerita Data pun menelisik terkait jenis hiburan malam apa saja yang pernah dinikmati oleh oleh kalangan mahasiswa UI.
Berdasarkan hasil survei, ternyata mahasiswa UI paling banyak pernah menikmati jenis hiburan malam berupa live musik kafe dengan suara sebanyak 70. Diikuti dengan konser malam sebanyak 61. Selanjutnya, sebanyak 27 suara pernah menikmati hiburan malam di bar, dan club malam sebanyak 20 suara. Terakhir, jenis hiburan malam terendah terdapat pada diskotik dengan sebanyak 10 suara. Uniknya, mahasiswa UI pun mengkategorikan kumpul bersama teman di malam hari (nongkrong) sebagai jenis hiburan malam lainnya dengan jumlah suara sebanyak 8.
Setelah kita mengetahui jenis hiburan malam yang pernah dinikmati, Tim Cerita Data menelisik mengenai seberapa sering mahasiswa UI menikmati hiburan malam. Terdapat sebanyak 74% dari responden (67 mahasiswa) mengakui, bahwa mereka menikmati hiburan malam dalam sebulan sebanyak 1-2 kali. Kemudian, sebanyak 18% (16 mahasiswa) menikmati hiburan malam sebanyak 3-4 kali dalam sebulan. Dan dengan frekuensi terbanyak yaitu lebih dari 8 kali dalam terdapat sebanyak 5% responden (4 mahasiswa). Terakhir, responden paling sedikit yaitu 3% (3 mahasiswa) menyebutkan bahwa mereka menikmati hiburan malam 5-6 kali dalam sebulan.
- Alasan Mahasiswa UI Menikmati Hiburan Malam
Terdapat berbagai alasan yang melatarbelakangi mahasiswa UI memilih untuk menikmati hiburan malam. Hal-hal yang nantinya dikemukakan oleh mahasiswa dipengaruhi oleh banyaknya faktor penyebab, baik yang berasal dari dalam individu (faktor internal) maupun dari luar individu (faktor eksternal). Berikut ini merupakan uraian pembahasan faktor-faktor tersebut.
- Faktor Internal
Berdasarkan hasil survei, faktor penyebab yang berasal dari dalam diri mahasiswa UI untuk menikmati dunia hiburan malam disebabkan karena adanya rasa jenuh. Faktor tersebut merupakan alasan terbesar bagi kalangan mahasiswa dengan jumlah suara sebanyak 63. Kemudian, alasan lainnya hiburan malam ini merupakan daya tarik bagi mahasiswa untuk mencoba hal baru, itu terbukti dengan 38 suara. Bahkan, menurut sebagian mahasiswa UI, hiburan malam ini adalah gaya hidup yang diikuti dengan suara sebanyak 28.
Perlu diperhatikan juga, bahwa ada beberapa mahasiswa UI menikmati hiburan malam dikarenakan adanya masalah pribadi dan alasan ini dikemukakan oleh 21 suara. Alasan lain, sebanyak 17 suara berbagai macam faktor penyebab internal lainnya, seperti: mencari kesenangan, mencari keramaian, melihat musisi yang disukai, menyalurkan bakatnya sebagai disk jockey (DJ), dsb.
- Faktor Eksternal
Alasan untuk menikmati hiburan dunia malam tidak hanya karena faktor yang berasal dari dalam individu. Terdapat faktor eksternal (hal-hal yang dari luar diri individu) yang melatarbelakangi mahasiswa dalam mencari hiburan. Tim Cerita Data mendapati bahwa sebanyak 60 suara mengatakan alasan hiburan malam bagi mahasiswa UI disebabkan karena pengaruh budaya kampus. Banyaknya mahasiswa UI yang menjadikan hiburan malam menjadi wadah pelepas penat, lambat laun membentuk suatu tren atau budaya kampus di kalangan mahasiswa. Buktinya, banyak acara-acara hiburan yang digelar oleh mahasiswa UI sendiri, seperti adanya konser musik, pameran, festival, dll.
Sebanyak 26 responden mengakui bahwa saat ini banyak fasilitas hiburan malam yang tersedia. Banyaknya fasilitas hiburan malam disertai dorongan rasa keingintahuan dari dalam diri mahasiswa membuat tempat tersebut menjadi ramai dikunjungi. Diikuti faktor lainnya, seperti sebanyak 21 suara yang menyebutkan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi adalah karena mereka mendapat uang saku yang banyak dari orang tuanya. Selain itu, sebanyak 15 suara mengatakan karena kondisi keluarga yang membuat terdorongnya mahasiswa UI menikmati hiburan malam. Terdapat 22 suara yang mengatakan faktor eksternal lainya, seperti adanya paksaan, keinginan terus menerus menikmati dunia malam, memperbanyak relasi hingga melakukan suatu perayaan, seperti ulang tahun, dan sebagainya.
- Besaran Pengaruh Hiburan Malam Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa UI (Sebelum Pandemi)
Keputusan dari seorang mahasiswa untuk mengikuti aktivitas hiburan malam tentunya memiliki dampak baik maupun buruk. Namun, berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Tim Cerita Data, banyak dari responden yang menganggap bahwa tidak ada pengaruh antara prestasi akademik mahasiswa UI dengan aktivitas hiburan malam.
Sebanyak 82 persen (%) dari responden menganggap bahwa tidak ada pengaruh dalam artian IPK maupun prestasi akademik tetap seperti biasanya, 13 persen menganggap bahwa prestasi akademik mereka naik akibat adanya aktivitas hiburan malam, dan sisanya sebanyak 5 persen merasa prestasi akademik menurun akibat adanya aktivitas hiburan malam. Temuan ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang menganggap bahwa tempat hiburan malam akan membawa dampak negatif terhadap seorang mahasiswa. Cap buruk ini didapat karena aktivitas dunia malam cenderung mengarah ke kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik, dan metropolis yang menjanjikan kegembiraan sesaat (Maulidya, 2015).
- Pengaruh Hiburan Malam di Tengah Pandemi
Tim Cerita Data pun ingin mengetahui, apakah terdapat perubahan dalam dampak yang diberikan oleh hiburan malam terhadap prestasi akademik mahasiswa UI selama pandemi. Dari hasil survei, didapati sebanyak 58 mahasiswa UI (responden) yang mengatakan tidak ada pengaruhnya selama pandemi. Sebab, banyaknya peraturan pembatasan sosial membuat banyak hiburan malam ditutup. Selain itu, banyak dari mahasiswa UI yang berpendapat tidak, lantaran apabila seorang mahasiswa dapat mengatur waktunya dengan baik, maka hiburan malam tersebut tidak memberikan pengaruh apapun terhadap akademik dari mahasiswa.
Selain itu, terdapat 32 mahasiswa UI (responden) yang menyatakan bahwa hiburan malam berpengaruh meskipun disaat pandemi. Dari 32 mahasiswa, sebanyak 21 mengatakan berpengaruh dan berdampak positif. Alasannya karena hiburan malam dapat melepas penat mahasiswa UI di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selanjutnya, 11 mahasiswa (responden) yang mengatakan berpengaruh negatif, mayoritas alasannya adalah karena mengikuti hiburan malam, membuat tubuh semakin terasa lelah. Dan berakibat pada tidak fokusnya dalam proses pembelajaran di kelas.
- Pesan Mahasiswa UI Terkait Pengaruh Hiburan Malam Terhadap Prestasi Akademik
Baik sebelum pandemi maupun setelah pandemi tetap banyak yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruhnya antara hiburan malam dengan prestasi akademik. Hal ini menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang sudah bisa memisahkan antara aktivitas hiburan malam untuk melepas penat dengan aktivitas akademik.
Hiburan malam akan menjadi hal yang negatif bila kita tidak dapat memaknainya dengan baik, tetapi bisa menjadi sesuatu yang positif asalkan kita cukup dewasa dalam memisahkan antara akademik dan hiburan malam.
KESIMPULAN
Dunia tanpa adanya sekat membuat budaya kita lambat laun berubah. Banyak lahan dibangun menjadi hiburan malam yang akhirnya menjamur di banyak tempat. Hiburan ini justru bukan banyak dinikmati oleh generasi atas, tetapi sudah menjadi gaya hidup dari para mahasiswa/i. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan kepada angkatan 2017-2020 Universitas Indonesia, dapat disimpulkan bahwa hiburan malam dan prestasi akademik mahasiswa UI tidak memiliki relasi yang signifikan.
Pandangan negatif yang beranggapan bahwa hiburan malam selalu berdampak buruk muncul dari stigma negatif yang erat dengan hiburan malam, seperti pergaulan bebas, minuman keras, narkoba, dan hura-hura. Namun, mahasiswa/i yang pernah menikmati hiburan malam justru merasa bahwa hal tersebut berguna untuk melepas kepenatan dari kuliah, bahkan tidak jarang dari mereka yang merasa bahwa hiburan semacam ini bisa berdampak positif yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai pada bidang akademik. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengatur waktunya sehingga hiburan yang ada bukan malah membuat prestasi akademik mahasiswa menurun. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa/i sudah bisa memisahkan kehidupan “santai” mereka dengan perkuliahan.
REFERENSI :
- Suka Dunia Malam ? Sudah Tau Belum Pengertian Dunia Malam Berikut Ini ?. (2021). Retrieved 29 May 2021, from https://matalelaki.com/post/read/suka-dunia-malam-sudah-tau-belum-pengertian-dunia-malam-berikut-ini
- Randall, M. (2014). Retrieved 29 May 2021, from http://repository.wima.ac.id/3647/2/Bab%201.pdf
- Hollands., (1995) ; Chatterton & Holland., (2001) ; dalam Malbon., (1999). Retrieved 01 June 2021, from http://repository.ubb.ac.id/3152/2/BAB%20I.pdf
- Maulidya,.E.N. (2015). Retrieved 01 June 2021, from https://media.neliti.com/media/publications/177658-ID-dampak-fenomena-clubbing-di-tinjau-dari.pdf
- (2021). Retrieved 29 May 2021, from http://repository.ubb.ac.id/3152/2/BAB%20I.pdf
- (2021). Retrieved 31 May 2021, from http://eprints.umm.ac.id/55572/2/BAB%20I.pdf
Penulis: Christabel Nathania, Tarisha Yuliana, Abelardo S.
Editor: Anugerah Pekerti Islamilenia & Belinda Azzahra
Ilustrator: Shahifa Assajjadiyyah & Elizabeth Alvita
Discussion about this post