Pasca perilisan hasil survei mengenai Kesiapan UI dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap Muka pada Senin (19/04), Rektorat UI segera mengadakan rapat teknis terkait model pelaksanaan kegiatan perkuliahan. Berdasarkan keterangan Wakil Dekan 1 FEB UI yang disampaikan melalui Kepala Kantor Kemahasiswaan FEB UI, fakultas yang tergolong dalam rumpun sosial humaniora (soshum) memiliki hak untuk menentukan sendiri model pembelajaran yang akan diterapkan pada semester berikutnya.
“Info terbaru, untuk soshum dari rektorat diserahkan ke fakultasnya masing-masing karena tiap fakultas beda karakternya.” tutur Irfani Fithria Ummul Muzayanah selaku Kepala Kantor Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI). Setiap fakultas dalam rumpun soshum dapat memilih untuk tetap melakukan pembelajaran secara daring ataupun mulai beralih dengan membuka kelas-kelas tatap muka secara langsung di lingkungan kampus. “Info terbaru, untuk soshum dari rektorat diserahkan ke fakultas masing-masing karena tiap fakultas beda karakternya.” ujar Irfani.
Survei Baru Untuk Stakeholders FEB UI
Menanggapi pertanyaan mengenai hasil rapat teknis penentuan kegiatan perkuliahan semester selanjutnya, Irfani menyatakan “Rencananya FEB (UI) mau membuat survei ke mahasiswa ya untuk jajak pendapat terkait persiapan kuliah offline,” Irfani juga mengungkapkan hasil dari survei akan dijadikan sebagai dasar dalam merancang kebijakan yang nantinya akan berlaku di semester depan.
Ketika ditanya mengenai waktu perilisan kegiatan survei, Irfani mengatakan bahwa survei direncanakan akan rilis sebelum pelaksanaan hari raya Idulfitri. Irfani juga mengungkapkan bahwa pihak fakultas masih berada dalam proses menyusun pertanyaan yang akan dilampirkan dalam kegiatan survei. “Tadi barusan kita rapat untuk desain pertanyaan, dan lain lain, rencana sih akan dirilis sebelum lebaran, semoga bisa dikejar,” tegasnya.
Survei Baru, Apa Bedanya dengan Survei Sebelumnya?
Irfani menuturkan bahwa pelaksanaan survei yang dikhususkan kepada mahasiswa FEB UI akan memiliki sejumlah perbedaan dari survei yang telah dilakukan sebelumnya oleh Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UI. “Karena kemarin ada kemungkinan yang ngisi anak-anak maba (mahasiswa baru) yang belum pernah ke kampus, jadi mungkin jawaban banyak yang pengen ke kampus,” terang Irfani. Selain itu terdapat kekhawatiran pula bahwa survei yang dikeluarkan pihak Dirmawa tidak dapat merepresentasikan FEB UI secara utuh akibat tingkat persebaran yang belum menyeluruh.
Lebih lanjut, Irfani menambahkan bahwa survei ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang mewakili dan bisa mengakomodasi masukan dari seluruh stakeholders di lingkungan FEB, terutama dosen dan mahasiswa. “Hal ini tentunya membutuhkan kontribusi dan partisipasi aktif mahasiswa dalam keikutsertaan mengisi survei dengan harapan mendapat hasil jajak pendapat yang representatif sekaligus inklusif,” imbuhnya.
Irfani tidak menutup kemungkinan bahwa kelas-kelas tatap muka akan mulai dibuka di semester berikutnya. Namun, ia menggarisbawahi bahwa standar operasional prosedur (SOP) serta protokol kesehatan tetap menjadi hal utama yang mesti diperhatikan. “Pihak fakultas perlu mendesain SOP yang jelas dan memastikan setidaknya prokes tetap dilaksanakan dengan baik,” tutur Irfani. Akan tetapi, Irfani juga menegaskan adanya kemungkinan kelas tatap muka tidak akan dibuka untuk semua mata kuliah. “Mungkin tidak akan dibuka untuk semua matkul ya” tutup Irfani.
Ilustrasi: Mapio
Editor: Haikal Qinthara, Nismara Paramayoga, Maurizky Febriansyah, Muhammad Ramadhani, Tahtia Sazwara
Discussion about this post