Tahapan renovasi Musala Fakultas Ekonomi (MuFE) kini telah memasuki bulan keempat. Merespons hal ini, beragam komentar datang dari beberapa kalangan mahasiswa.
Salah satunya datang dari Wildan (EMA 2023). Dalam wawancara pada Minggu (21/04) ia menerangkan, “(Renovasi MuFE) Belum (terlalu lama). Apalagi itu proyek ambisius, kan. Preview-nya saja bagus banget. Kalau terburu-buru nanti malah jelek.”
Namun, Tazkiya (EIE 2023) justru memiliki tanggapan yang berbeda. “Ya, lama, karena ekspektasinya tiga bulan dan belum ada kelihatan bangunannya sampai sekarang,” tanggapnya.
Mengapa Renovasi Ini Memakan Waktu Lama?
Undang Suwanda selaku manajer Facility, Operational, Safety and Environment (FOrSE) FEB UI memberikan respons akan beragamnya tanggapan warga FEB, khususnya mahasiswa, terkait proses pembangunan MuFE. Undang menyebutkan bahwa tahapan pembangunan MuFE membutuhkan proses yang panjang. “Itu kenapa gak bisa langsung, ketika sponsor sudah dapat langsung dieksekusi, tapi prosesnya memang seperti itu. Beda sama renovasi rumah sendiri yang bisa langsung dieksekusi setelah dapat pendanaan,” pungkas Undang.
Undang pun memaparkan alasan dibalik progres MuFE yang belum terlalu terlihat bukan karena adanya kendala, melainkan ada sebuah rangkaian proses yang harus diikuti. Ia menyoroti kondisi geografis dari lokasi renovasi MuFE yang kurang menguntungkan menjadikan salah satu faktor lamanya proses renovasi. “Kalau dilihat posisi letak (bangunanya) kan dekat danau, yang tanahnya kurang datar. Nah, perizinan (untuk) renovasi atau perbaikan major itu harus di-review oleh TPLK (Tim Perencana Lingkungan Kampus) UI.”
“Setelah (berkas untuk mengajukan perizinan dan hal yang menyertainya) final di kita, baru kita mengajukan ke TPLK UI. Bersamaan dengan itu, kita proses penghapusan aset bangunan, dan ini gak akan instan. Pasti ada prosesnya, karena masuknya (MuFE dan lahannya) itu kategori barang negara,” tambahnya.
Undang menutup responsnya dengan menerangkan bahwa pembuatan bangunan baru pada lingkup Universitas Indonesia harus sesuai dengan rencana dan gambaran yang telah disepakati di awal. Menurutnya, hal ini tidak terlepas pada MuFE yang juga harus dikerjakan sesuai dengan perencanaan, tidak bisa instan.
Linimasa Proyek
Ide renovasi MuFE telah muncul sebelum pandemi Covid-19 sebagai tanggapan atas keluhan mahasiswa. Undang menjelaskan, “Salah satu masukan dari teman-teman (mahasiswa) itu (mengenai) renovasi musala karena kapasitasnya pada saat waktu salat yang bersamaan, entah itu salat zuhur atau asar, itu kurang besar (kapasitasnya), gak menampung.”
Namun, akibat biaya yang cukup besar dan pandemi COVID-19, rencana renovasi ini sempat ditunda. Baru pada tahun 2022, setelah kegiatan di kampus kembali normal, rencana renovasi kembali bergulir. Akhirnya, tercapai kesepakatan antara FEB UI dengan sponsor, yaitu Paragon. Total estimasi biaya pembangunan MuFE mencapai sekitar 4 miliar rupiah. “Itu (total biaya keseluruhan) akan ketahuan setelah selesai pengerjaan.
Proses renovasi MuFE diperkirakan akan memakan waktu 12-18 bulan. Akan tetapi, pihak fakultas menargetkan seluruh pekerjaan rampung pada bulan Desember 2024. Melihat progres renovasi, Undang optimis proyek tersebut akan selesai tepat waktu.
Selama renovasi MuFE, Undang menjelaskan sivitas akademika dapat menggunakan fasilitas musala di gedung lain FEB UI. “ Saya rasa di waktu tersebut (salat zuhur dan asar), mahasiswa bisa menggunakan Pertamina Hall. Misal tempat lain, seperti PSB, di Gedung B, itu bisa digunakan sih, teman-teman. Saya lihat banyak juga yang di dekanat,” jelasnya.
Soal percepatan pengerjaan renovasi, Undang mengaku proyek akan dikerjakan tetap sesuai dengan rencana dan kesepakatan antara FEB UI dan pihak pelaksana agar pembangunan berjalan dengan baik.
Lalu, Bagaimana Gambaran Musala FE yang Baru?
Musala FE yang baru direncanakan akan memiliki kapasitas 20%-30% lebih banyak dari kapasitas sebelumnya. “Jadi yang perempuan sama laki-laki itu total (kapasitas jamaah) bisa 200-250-an lah masing-masing karena lahan yang kita gunakan itu enggak lebih besar dari yang existing karena kita tetap mempertahankan area hijau. Jadi kita memanfaatkan area tapak yang sudah ada cuma di-layout ulang aja agar jumlahnya bisa lebih dimaksimalkan,” tutur Pak Undang.
Menanggapi kasus pencurian yang sempat terjadi di Musala FE sebelumnya, Undang memastikan bahwa keamanan di MuFE setelah renovasi akan ditingkatkan. “Jadi yang pertama CCTV, itu yang akan kita pasang,” ujarnya. “Kita (juga) akan mengadakan area khusus untuk meletakkan sepatu dan kita tempatkan teman-teman security (di sekitar Musala).”
Bangunan baru MuFE pun akan didesain ramah lingkungan. Undang menjelaskan, “Salah satu konsep dalam pembangunan mushola ini, kita tidak mengurangi lahan hijau yang ada. Jadi nanti desainnya itu mulai dari pencahayaan dan pengaturan suhu ruangan didesain sedemikian rupa untuk meminimalkan penggunaan listrik.”
Harapan Untuk MuFE yang Baru
Pak Undang berharap agar sivitas akademika FEB UI dapat bersama-sama menjaga MuFE selepas renovasi selesai. “Ini kan fasilitas kita bersama, yang kita harapkan kita jaga sama-sama (dan) kita maksimalkan penggunaannya sama-sama. Undang juga berpesan untuk tidak meninggalkan sampah di sana dan menggunakan air secukupnya.
Adapun harapan dari para mahasiswa yakni, “Semoga MuFe yang baru menyediakan tempat ibadah yang nyaman serta aman. Saya berharap CCTV dipasangkan kembali dan disediakan loker untuk menyimpan barang pribadi. Terus, semoga disediakan peralatan buat salat, kayak sarung atau mukena,” harap Wildan. Selain itu, Tazkiya berharap bahwa bangunan MuFE yang baru nantinya dapat lebih nyaman untuk digunakan beribadah serta masih tetap asri dan sejuk.
Editor : Fauziah Nurzijah, Marshellin Fatricia, M. Syakhsan, Titania Nikita
Discussion about this post