Panitia Pemira IKM FEB UI menerbitkan Surat Keputusan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Batas Waktu Pengambilan Berkas. Tertulis jelas bahwa batas akhir pengambilan berkas adalah Sabtu (21/11). Namun, tak disangka, Panitia Pemira IKM FEB UI menginformasikan bahwa pasangan calon (paslon) Satya Rifansyah Batubara dan Jeremia Halomoan Maralus (Satya-Jeje) melakukan pengambilan berkas pada Selasa (24/12). Bersamaan dengan publikasi tersebut, Panitia Pemira mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 3 Tahun 2020 yang mengesahkan keikutsertaan paslon Satya-Jeje dalam Pemira IKM FEB UI 2020.
Menindaklanjuti publikasi pihak Pemira IKM FEB UI 2020, Economica mewawancarai calon Wakil Ketua BEM FEB UI 2021, Jeremia Halomoan Maralus—akrab disapa Jeje—, Badan Pengurus Harian Rules and Regulation (BPH RR) Pemira IKM FEB UI Emirio Syauqi, dan Project Officer Pemira IKM FEB UI Andhika Rizkiputra.
Kronologi Pengambilan Berkas Versi Jeje
Jeje mengawali klarifikasi dengan menjelaskan kondisi pada Sabtu (21/11) pukul 14.20 WIB. Ia menjelaskan bahwa dirinya sedang berada di Bandung dan sulit mendapat sinyal. Mengingat kesulitannya berkomunikasi, Jeje menghubungi Shalmain Lintang Aratri untuk membantunya dalam proses pengambilan berkas ke pihak Pemira. “Gue menghubungi Shalmain yang saat itu masih sebagai teman, belum menjadi Campaign Manager, untuk menghubungi Emirio selaku BPH RR IKM FEB UI 2020 untuk menanyakan apakah gue bisa mendaftar tanpa memiliki (pasangan) wakil ketua,” jelas Jeje.
Emirio berasumsi bahwa Shalmain mewakili Jeje untuk mengambil berkas, padahal Jeje belum memiliki pasangan untuk maju pencalonan saat itu. Dengan asumsi demikian, BPH RR kemudian membolehkan Shalmain untuk mengambil berkas atas nama Jeje. Shalmain pun membantu seluruh proses pemberkasan Jeje, kemudian mengumpulkan dokumen pemberkasan kepada pihak pemira.
Setelah seluruh dokumen dikumpulkan, pada pukul 14.50 WIB Jeje mendapatkan respon dari BPH RR bahwa berkasnya ditolak karena ia belum memiliki calon wakil ketua (Jeje mendaftar sebagai calon ketua). Dihadapkan dengan respon demikian, Jeje meminta waktu sambil mencari pasangan. Jeje berasumsi, sebagai bentuk toleransi, pihak Pemira mengabulkan permohonannya untuk memberikan sedikit waktu untuk mencari pasangan pengisi posisi wakil ketua.
Pada pukul 14.58 WIB, Satya mengamini tawaran Jeje untuk maju dalam pencalonan ketua BEM FEB UI 2021. “Setelah kita menentukan posisi di 14.59 WIB, karena kita rasa dalam pengumpulan berkas ngga cukup, sehingga kita menunjukkan itikad baik lah dengan mengumpulkan berkasnya itu melalui chat. Setelah (mengumpulkan berkas melalui) chat, ternyata hal itu dianggap bisa (sah) oleh pihak pemira, dalam kondisi kita belum mengumpulkan berkas yang formal, jadi kaya cuma sebatas chat aja ke BPH RR” jelas Jeje.
Pukul 15.00 WIB, Jeje menghubungi Andhika Rizkiputra selaku Project Officer Pemira IKM FEB UI 2020. “Di 15.00 gue make sure lagi ke Andhika mengenai kondisi pemberkasan gue, gue meminta kejelasan karena emang gue nggak memberikan sesuatu yang formal, tapi disitu dianggap gue dan Satya bisa masuk dan gue tinggal menunggu calling google meets perihal pengambilan berkas.” Dari konfirmasi yang dilakukan Jeje, Andhika menyetujui pengumpulan berkas yang dilakukan oleh Jeje. “Gue make sure lagi sama Andhika dan ternyata bisa.” Walaupun demikian, Jeje lebih memilih mundur pada pukul 15.03 WIB akibat rentang waktu pengambilan berkas yang sempit dan telah melewati batas waktu yang ditetapkan oleh Pemira.
Sengkarut Pengunduran Diri dalam Pengambilan Berkas
Jeje menjelaskan bahwa dirinya, bersama Satya, mengundurkan diri setelah mendengar paslon Bagas-Fira resmi mengambil berkas saat 14.55 WIB. “Demi nama baik gua dan Satya juga saat itu, jadi lebih baik kita mundur aja daripada terkesan memaksakan pengumpulan berkas gitu” tutur Jeje.
Pengunduran diri yang Jeje lakukan pada pukul 15.00 WIB hanya melalui sambungan telepon kepada Andhika, tanpa mengajukan surat resmi kepada Pemira IKM FEB UI 2020. Lebih lanjut, Jeje memaparkan bahwa tidak terdapat mekanisme formal terkait pengunduran diri. “Jadi ada misinformasi juga dari pihak Pemira. Karena pada dasarnya dari UU yang kita bahas dalam diskusi (bersama BPM dan BP Pemira) gaada prosedur pengunduran diri dengan cara apapun, kecuali dengan tidak pengumpulan berkas” papar jeje.
Melakukan Konsultasi dengan Ketua BPM FEB UI
Minggu (22/11), sekitar pukul 21.00, Jeje menghubungi Yosia Setiadi Ketua BPM FEB UI. “Waktu itu gue ngobrol sama Yosia, kaya ‘Ada ga sih produk hukum BPM yang bisa memediasi hal ini (sengketa pengambilan berkas)?’” jelas Jeje. Yosia pun merespon positif hal itu dan diajukan skema media pada hari selanjutnya (Senin, 23/11). “Responnya BPM cukup cepat jadi baru dikasih tahu kalo kita bisa mediasi di hari senin” terang Jeje.
Senin (23/11) pukul 21.00 WIB, dilangsungkan mediasi antara Jeje, Shalmain, Panitia Pemira, BPM, dan Badan Pengawas Pemira IKM FEB UI. Mediasi ini berlangsung tanpa dihadiri Steering Committee Pemira FEB UI yang beranggotakan perwakilan organ mahasiswa di lingkungan FEB UI. Mediasi yang berlangsung sekitar tiga jam berhasil meloloskan pasangan calon Satya-Jeje untuk berkontestasi dalam pemilihan Calon Ketua BEM FEB UI 2021. “Setelah mediasi itu, dan akhirnya pemira meloloskan di jam 00.35 WIB (Selasa, 24/11/2020)” jelas Jeje.
Tanggapan Jeje Terhadap Pengambilan Berkas Dirinya
Menanggapi kisruh serta polemik yang berkembang ditengah anggota IKM FEB UI, Jeje berusaha menanggapi kasus ini secara profesional. “Simplenya kita berjuang secara netral dan profesional, jadi nggak ada indikasi memaksakan atau hal tertentu karena memang itu ada produk hukum dan BPM juga memfasilitasi, jadi kita berjuang in the right way” tutup Jeje.
Kronologi Pengambilan Berkas Versi Emirio
Dalam wawancara dengan Economica, Emirio mengonfirmasi adanya miskomunikasi antara dirinya dengan Shalmain terkait dengan pengambilan berkas untuk Jeje. “Pas 14.26 Shalmain chat gua menanyakan apakah bisa daftar hanya untuk Kabem, terus gua misinterpretasi karena gua lagi sibuk urusin berkasnya Bagas, makanya gua bilang bisa,” ungkapnya. Emir menjelaskan lebih lanjut bahwa tanpa pasangan, maka pendaftaran seharusnya tidak diperbolehkan. Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemira Nomor 1 tentang Persyaratan Peserta Pemira.
Kesalahpahaman yang terjadi baru disadari saat Shalmain mengirimkan berkas dengan hanya nama Jeje, tanpa paslon lainnya. Menyadari hal tersebut, Emirio segera mengoreksi bahwa nama yang didaftarkan harus sepasang. Akhirnya pada pukul 14.59 WIB Shalmain memberikan nama Satya dan Jeje sebagai paslon Kabem dan Wakabem. “Jadi secara resmi udah terdaftar,” jelas Emirio. Sayangnya, karena harus mengurus berkas paslon lainnya, Emirio menjadi kurang responsif di detik-detik terakhir tersebut.
Dari Mediasi Sampai Peresmian Pengambilan Berkas
Ragu bahwa pendaftarannya telah resmi diterima dan menimbang waktu yang singkat, Jeje menghubungi Andhika untuk untuk menarik berkasnya dengan Satya. Andhika yang belum mengetahui perkembangan terbaru mengamini hal tersebut. “Di situ gua pikir karena sebelumnya berkas Jeje belum lengkap, dan Jeje belom nemu wakil, jadi gua iyain,” jelas Andhika.
Situasi kembali berubah saat Jeje berkomunikasi dengan BPM FEB UI terkait permasalahan ini. Pihak BPM menyatakan bahwa kasus ini masih dapat diperjuangkan. Mengetahui hal tersebut, Jeje kembali memperjuangkan pendaftarannya dengan Satya dan meminta diadakan mediasi. BPM menjawab permintaan Jeje dengan menyiapkan forum mediasi yang dihadiri oleh pihak Jeje, Pemira, dan Badan Pengawas Pemira (BP). Andhika menjelaskan bahwa Steering Committee (SC) tidak menghadiri mediasi tersebut karena menurutnya tidak memiliki tugas sebagai mediator. sebagai gantinya maka BPM, sesuai permintaan Jeje, menjadi mediator dalam forum tersebut dan laporan hasil mediasi disampaikan kepada SC.
Menurut Andhika, mediasi yang berlangsung pada hari Senin (23/11) sejak pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB tersebut berjalan lancar dengan proses komunikasi yang jelas. Kedua pihak menyampaikan argumen dengan baik dan menyepakati hasil mediasi yang akhirnya meresmikan pendaftaran paslon Satya-Jeje sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UI 2021. Pada hari Selasa (24/11) pukul 00.35 pagi, secara sah paslon Satya-Jeje melakukan pengambilan berkas.
Terkait pengambilan berkas tersebut, pihak Pemira mengeluarkan Press Release Kronologi Pengambilan Berkas Satya-Jeremia. “Tujuan dari diterbitkan Press Release itu untuk menginformasikan sekaligus memperjelas ke publik tentang kenapa akhirnya pasangan Satya-Jeje bisa maju sebagai cakabem, dan cawakabem adalah setelah melalui hasil mediasi dengan pihak BPM dan BP,” tutup Andhika.
Editor: Philipus Susanto, Fadhil Ramadhan
Foto oleh Arnaud Jaegers di Unsplash
Disclaimer: Jeremia Halomoan Maralus (Jeje) mengajukan keberatan kepada Economica atas kalimat “Pihak BPM menyatakan bahwa kasus ini masih dapat diperjuangkan” karena khawatir terjadi misinterpretasi di tengah pembaca. Dengan ini Economica menyampaikan, Kalimat tersebut sebenarnya bertujuan untuk menjelaskan bahwa BPM memberikan informasi kepada Jeje bahwa kasus tersebut masih dapat diperjuangkan (melalui mediasi). Bukan berarti BPM yang memperjuangkan, tetapi BPM memberi ruang untuk Jeje memperjuangkan. Di kalimat berikutnya juga dijelaskan bahwa yang memperjuangkan pendaftarannya adalah Jeje
Discussion about this post