Pembukaan rekrutmen kepanitiaan di FEB UI menjadi salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu, khususnya bagi mahasiswa baru. Sebelum pandemi, selasar dan bawah tangga (Batang) Gedung A kerap kali dipenuhi oleh stand berbagai kepanitiaan yang sedang mempromosikan acara mereka. Namun, kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat ini tidak memungkinkan berbagai kepanitiaan di FEB UI mengadakan rekrutmen secara tatap muka. Lantas, masihkah kepanitiaan di FEB UI melaksanakan rekrutmen staf untuk mahasiswa baru?
Persiapan Rekrutmen Staf di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 sepertinya bukan menjadi halangan bagi berbagai kepanitiaan di FEB UI untuk tetap melaksanakan acaranya. Sejumlah kepanitiaan akan tetap melakukan perekrutan staf, terutama yang berasal dari kalangan mahasiswa baru. Namun, akibat pandemi yang terus berlangsung, pelaksanaan rekrutmen staf kepanitiaan harus dilaksanakan secara daring. Berbagai kepanitiaan, seperti Kompetisi Ekonomi 23 (KOMPeK 23), The 20th Indonesia Capital Market Student Studies (The 20th ICMSS), The 20th Audit Competition, Conference, Training, Seminar and Company Visit (The 20th ATV), Indonesia Economic Outlook 2021 (IEO’21), dan Kuliah Intensif Ekonomi Islam 23 (KIEI 23) tengah mempersiapkan konsep rekrutmen daring yang akan dilaksanakan mulai Sabtu, 26 September 2020.
Dalam strategi untuk mendapatkan exposure dari mahasiswa baru, berbagai kepanitiaan mengaku telah mengoptimalisasikan penggunaan media sosial. Mereka berkata saat ini lebih banyak mengalihkan dari brosur fisik menjadi poster digital untuk mengenalkan acara kepanitiaan mereka, seperti halnya yang dilakukan The 20th ICMSS. “Kemarin juga sempat memberikan insight mengenai acara kita di salah satu acara MSS, yaitu Management Insight,” ungkap Michael Hukom selaku Project Officer The 20th ICMSS FEB UI 2020. Selain itu The 20th ICMSS telah mempersiapkan situs web dan konten media sosial yang akan mulai dipublikasikan beberapa minggu ke depan. Di sisi lain, The 20th ICMSS yakin bahwa yang menjadi daya tarik mahasiswa datang dari segi substansi acara dan kecocokan dengan jalur pengembangan diri yang ingin diambil oleh mahasiswa baru.
Sementara itu salah satu kepanitiaan di bawah Kanopi FEB UI, IEO’21 juga telah menyiapkan sejumlah konten publikasi media sosial, seperti broadcast, instagram post, snapgram, dan video company profile yang menjelaskan gambaran acara. “Paling kita lebih mengencangkan untuk publikasi aja sih. Sampai sekarang sih kita masih nyusun strategi buat mempublikasikan oprec-nya, belum ada yang terlalu berbeda” jelas Project Officer IEO’21 Daffa Mohammad Aufari.
Beragam kepanitiaan harus memutar otak untuk menjadi lebih inovatif dalam mempromosikan proses rekrutmen kepanitiaan mereka melalui media sosial. Salah satunya yaitu The 20th ATV yang akan mempublikasikan filter Instagram mengenai divisi-divisi yang ada. Kemudian, The 20th ATV juga mewajibkan pendaftarnya nanti untuk me-repost video publikasi yang telah disediakan. Sama halnya dengan The 20th ATV, KOMPeK 23 juga akan meramaikan laman Instagram melalui twibbon yang akan diunggah para pendaftarnya, dengan begitu diharapkan akan lebih banyak orang yang tertarik untuk mendaftar sebagai staf. Panitia KOMPeK 23 juga mencoba meningkatkan exposure mereka ke mahasiswa baru melalui mentor OPK maupun mentor Osjur (baca: ospek jurusan).
Rangkaian Seleksi Secara Total Dilaksanakan Daring
Seluruh rangkaian seleksi akan dilaksanakan secara online, mulai dari alur pendaftaran hingga wawancara. Sebelum ke tahap wawancara, dari KOMPeK 23 akan ada proses background checking untuk mendukung proses staffing yang lebih akurat. Dalam wawancara khususnya, berbagai kepanitiaan ini akan melaksanakannya melalui platform telekonfrensi. “Untuk interview sendiri akan dilakukan secara tatap muka daring melalui platform telekonferensi seperti Zoom, Google Meets, dan sebagainya. Dengan begitu, kami akan memiliki ruang yang lebih luas untuk bisa menelaah dan menyaring sumber daya manusia yang memang pas dan berkualitas untuk KOMPeK 23,” ungkap Muhammad Akbar Putra sebagai Project Officer KOMPeK 23.
Di samping KOMPeK 23, KIEI memiliki perbedaan dalam rangkaian oprec-nya. Rayhan Ali selaku Project Officer KIEI 23 mengaku bahwa KIEI 23 masih dalam proses persiapan untuk membuka perekrutan mahasiswa baru menjadi staf mereka. Namun, sejauh ini KIEI 23 berencana untuk melakukan perekrutan secara personal kepada mahasiswa baru yang sekiranya memiliki potensi. Sedangkan, untuk seleksi wawancara sendiri, KIEI juga masih menunggu keputusan dari setiap badan pengurus harian.
Sejumlah kepanitiaan mengaku menemukan kesulitan dalam persiapannya, “Kalau kesulitan pasti ada ya kayak concern jumlah pendaftar nantinya, menyusun sistem oprec yang 100% online, sistem interview nanti juga berbeda sama offline kemarin,” ungkap Project Officer The 20th ATV, Jonathan Matthew. Sementara itu, The 20th ICMSS juga memiliki kekhawatiran yang sama terkait jumlah pendaftar, tetapi Michael berkata bahwa mereka mendapatkan respon positif mengenai pendaftaran staf untuk kepanitiaan mereka. Di samping kekhawatiran terhadap jumlah pendaftar, terdapat juga kekhawatiran terhadap alur komunikasi yang terbatas akibat terbatasnya interaksi tatap muka secara langsung antara mahasiswa baru dan perwakilan kepanitiaan. Sehingga mungkin akan sulit untuk memastikan informasi bisa tersampaikan dengan baik ke mahasiswa baru.
Editor: Fadhil Ramadhan, Haikal Qinthara, Nismara Paramayoga
Discussion about this post