FEBicara adalah salah satu acara diskusi publik yang mengangakat tema “Evaluasi Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla”. Diskusi yang diadakan pada hari Selasa, 6 Oktober 2015 pukul 17.00 WIB ini berhasil mengundang antusiasme mahasiswa FEB UI untuk datang dan turut serta dalam diskusi.
Diskusi Publik ini merupakan acara hasil kerja sama antara divisi Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) BEM FEB UI, divisi Kajian Badan Otonom Economica (BO Economica), dan Divisi Kajian organisasi Kajian Perekonomian Pembangunan Indonesia (Kanopi). Sebagai bentuk kerja sama tiga organisasi tersebut, Fandy yang merupakan anggota Kanopi bertindak sebagai penyaji, dan Lukman Edwindra yang merupakan Wakil Kepala Divisi Badan Otonom Economica sebagai moderator diskusi ini.
Perekonomian Indonesia yang melambat menjadi topik besar yang nantinya berhubungan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi-JK. Banyak orang yang menyatakan pendapatnya, ada yang memberikan evaluasi baik, ada juga yang sebaliknya. Tidak hanya kehadiran mahasiswa FEB UI saja, tetapi ternyata publik dari luar FEB UI ikut hadir. Diantaranya perwakilan HMIP, BEM MIPA, BEM Fasilkom, BEM UI, dan BEM FT. selain hadir, mereka juga mengutarakan pendapat mereka dalam diskusi publik FEBicara ini.
Irsyan Maududy selaku Ketua Kastrat BEM FEB UI menekankan bahwa sebenarnya tujuan dari diskusi ini kurang lebih sama dengan Diskusi Taman Makara (Distara). Yaitu menjadi wadah mahasiswa FEB UI untuk mengutarakan pendapatnya. Mahasiswa FEB UI yang telah memperoleh ilmu ekonomi dari bangku kuliah dapat memberi evaluasi pemerintahan Jokowi Jusuf Kalla yang berhubungan dengan ilmunya. Selain itu FEBicara ingin membangkitkan kesadaran mahasiswa FEB UI bahwa pemerintahan Jokowi JK sudah satu tahun berjalan. Kolaborasi antara divisi Kajian dari tiga lembaga yang berbeda mempunyai maksud tersendiri.
“BEM FEB UI sebenarnya sejak zaman dulu sudah sering berkolaborasi dengan lembaga lembaga lain, dulu sudah pernah bekerja sama dengan UKF Futsal. Makin kesini, kolaborasi makin minim sehingga digagaslah Diskusi Publik FEBicara ini, apalagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik saja mampu membuat diskusi Satu Fisip. Selain itu saya menyadari bahwa divisi Kajian pun pasti pernah ingin membuat diskusi dengan topik yang mirip antar divisi kajian tiga lembaga tersebut. Idenya adalah menyatukan pendapat-pendapat dari divisi Kastrat BEM FEB UI, BO Economica dan Kanopi” ujar Irsyan.
Output dari Diskusi Publik FEBicara nantinya adalah notulen yang menurut Irsyan belum diputuskan akan digunakan untuk apa. Kemungkinan output dari FEBicara akan diteruskan ke BEM UI yang mempunyai acara serupa yaitu Gerakan Evaluasi Satu Tahun Jokowi, tetapi tidak semua poin akan dibawa dan sebelum dibawa ke BEM UI akan dikaji lebih lanjut dan dalam.
FEBicara sebenarnya adalah pengembangan lebih lanjut dari Diskusi Taman Makara (Distara), namun untuk selanjutnya belum bisa dipastikan keberlanjutan dari FEBicara ini untuk menjadi program rutin.
“FEBicara adalah kesepakatan antara tiga lembaga, jadi perlu dimusyawarahkan lebih lanjut apakah akan menjadi program rutin atau tidak. Belum bisa dipastikan, karena BEM FEB UI masih punya Distara. Tetapi yang terpenting adalah hubungan baik antara Kastrat BEM FEB UI, BO Eonomica dan Kanopi. Memang perlu dilanjutkan dalam kolaborasi serupa apalagi tiga lembaga tersebut mempunyai divisi kajian yang memiliki core competence yang sama dan perlu dimanfaatkan. Jadi FEBicara adalah titik awal kolaborasi tersebut,” jawab Irsyan.
Penulis: Patricia Prima Kirana
Discussion about this post