Pada Rabu (30/11) mulai pukul 18.30 WIB di Sarana Olahraga (SOR) UI diadakan pertandingan futsal putra antara FEB dengan Vokasi untuk memperebutkan gelar juara tiga OLIM UI 2023. Kemudian, pertandingan dilanjutkan dengan final yang mempertemukan sang juara bertahan, FT, dengan FIB.
OLIM UI sendiri adalah festival olahraga internal mahasiswa UI yang rutin diadakan setiap tahun. Pada tahun ini, acara berlangsung sejak tanggal 23 OKtober hingga 30 November di lingkungan kampus UI Depok. Salah satu festival terbesar se-UI ini dimeriahkan oleh 12 cabang olahraga dengan berbagai nomor perlombaan.
Mati Lampu dan Berujung Adu Penalti untuk Kedua Tim
Sebelum pertandingan final dimulai, terdapat peristiwa unik berupa pemadaman lampu secara besar-besaran yang membuat seluruh gedung SOR gelap gulita. Hal tersebut menyebabkan pertandingan final terpaksa ditunda selama kurang lebih 40 menit.
Pertandingan diawali dengan lancar tanpa menuai terlalu banyak pelanggaran. Namun, situasi mulai memanas sejak babak overtime kedua, di mana terjadi peningkatan pelanggaran dan kekerasan yang menyebabkan keributan kecil, baik di antara pemain maupun antar tim official. Setelah melewati babak yang menegangkan, FT secara resmi kembali merebut gelar juara futsal putra OLIM UI dengan skor akhir 2-0 melalui adu penalti.
Jalannya pertandingan final turut dimeriahkan oleh antusiasme suporter kedua kubu. Dengan semangat membara, mereka berlomba-lomba untuk menyanyikan chant masing-masing fakultas. Hal ini terjadi karena FT merupakan juara futsal tahun sebelumnya, sehingga tensi untuk mempertahankan dan merebut gelar juara menjadi satu bagian menarik dari partai final ini.
Pertandingan Final FT vs FIB di Mata Pemain dan Penonton
Putra, anchor tim futsal FT, merasa bangga dan senang atas kemenangan timnya. “Kita udah latihan kurang lebih tiga bulan dan diakhiri dengan juara,” ujarnya. Ia juga berpendapat bahwa secara teknis, Fasilkom merupakan lawan tersulit yang ia hadapi selama OLIM ini.
Putra menambahkan, “Kalau yang sengit banget secara teknis dan non-teknis, menurut gue sendiri, ya ini FIB di partai final. Karena mungkin ini partai final, tekanan suporter yang cukup keras dan kita juga main di hadapan pendukung kita.”
Alma, salah satu suporter FT sekaligus anggota Departemen Olahraga BEM FT UI, berkata bahwa pertandingan ini sangat membuatnya deg-degan, terlebih lagi saat babak overtime. “Pertandingan paling seru sih final futsal putra ini karena deg-degannya dapet gara-gara penalti juga,” ujarnya.
Gathan selaku salah satu suporter FIB mengatakan bahwa pertandingan ini cukup seru baginya. Ia berujar, “Sebenarnya di lapangan, FIB menguasai (pertandingan), cuma kalah di penalti.” Gathan juga memberikan saran terhadap panitia OLIM terkait langkah alternatif yang dapat dilakukan oleh panitia jika terdapat gangguan ketika berlangsungnya pertandingan.
Editor: Anindya Vania, Marshellin Fatricia, dan Tara Saraswati
Discussion about this post