Pada 24 Februari 2022, Rusia mengumumkan serangan besar-besaran kepada Ukraina. Rusia mengebom wilayah Ukraina dengan melakukan pengeboman di sejumlah titik di Ukraina yang menyebabkan setidaknya 136 orang meninggal, sementara 1.684 orang lainnya luka-luka 1CNN Indonesia. (2022, Maret 3). Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220302110406-134-765811/pbb-ungkap-jumlah-korban-tewas-sepekan-rusia-invasi-ukraina. Akibat serangan terhadap Ukraina, Rusia mendapatkan berbagai kecaman dari banyak negara. Lebih dari itu, sanksi pun ditujukan agar Rusia menghentikan serangan kepada Ukraina dan mengantisipasi meluasnya konflik dari kedua negara tersebut.
Banyaknya sanksi yang diterima tentu menyulitkan bagi warga sekitar, tak terkecuali warga negara Indonesia yang tinggal di Rusia. Berbagai sanksi, seperti pemblokiran SWIFT, pelarangan akses Google, dan penutupan wilayah udara merupakan beberapa dari banyaknya sanksi yang diterima Rusia 2Tim Litbang MPI, M. P. (2022, Maret 6). Retrieved from news.okezone.com: https://news.okezone.com/read/2022/03/05/18/2556915/dampak-serangan-ke-ukraina-ini-5-sanksi-yang-dijatuhkan-terhadap-rusia?msclkid=2c9239a5a38111ecbc1634df9aa71500.
Melihat banyaknya sanksi yang diterima dan situasi yang masih memanas di antara keduanya, Economica berkesempatan mewawancarai dua mahasiswa Indonesia, yaitu Bilfach Rachma Nur Effendi, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Kutafin Moscow State Law University dan Viqri Rahmad Satria, perwakilan Permira (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia).
Situasi setelah Invasi
Menurut Bilfach, situasi di Rusia setelah adanya invasi masih aman. Mahasiswa masih melakukan perkuliahan seperti biasa. Kampus yang terdampak Covid-19 berjalan secara online. Namun, kampus yang tidak ada masalah terkait Covid-19 tetap dilaksanakan secara offline.
Informasi Rusia menginvasi Ukraina baru diberitakan Rusia setelah invasi terjadi. “Kita di sini tidak tahu apa-apa, tiba-tiba pas pagi buka HP sudah banyak yang nanyain kabar aku,” tutur Bilfach. Perbedaan situasi di sana pun turut dirasakan Bilfach. “Semenjak berita pertama invasi, menurutku lebih banyak (penjagaan) polisi, seperti di stasiun Metro. Lebih banyak dari hari biasa,” sambungnya.
Adanya invasi yang dilakukan pemerintah Rusia membuat warga lokal melakukan aksi protes dengan melakukan demonstrasi. “Sempat beberapa kali ada demonstrasi di sini, di Saint Peter, Moskow,” terang Bilfach. Meskipun begitu, Bilfach melihat, demo yang terjadi tidak berlangsung lama dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk di sana.
Media Sosial Lambat Hingga Kesulitan Mengambil Uang
Konflik yang masih terus berjalan di tengah banyaknya sanksi, semakin menyulitkan warga Rusia maupun warga asing, “Sampai saat ini aku buka Twitter masih harus pake VPN karena di-banned jadi agak susah untuk berkomunikasi dengan teman-teman di media sosial,” tutur Bilfach.
Hal serupa juga dirasakan oleh Viqri yang menyebutkan, “Akses media sosial mulai lemot, seperti Instagram, Facebook, dan bahkan beberapa media lainnya sulit untuk diakses.”
Selain itu, Viqri menjelaskan, kendala lain yang dialami mahasiswa Indonesia adalah adanya permasalahan finansial akibat sanksi kepada beberapa bank Rusia yang diputus aksesnya dari SWIFT. “Setelah beberapa bank diputus dari SWIFT, kami kesulitan untuk menarik uang. Untuk saat ini kami hanya bisa menarik uang di bank-bank tertentu,” ucap Viqri.
Untuk menangani hal tersebut, sejumlah bank di Rusia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan UnionPay (sistem aplikasi pembayaran China)3Maghiszha, D. F. (2022, Maret 7). Okezone Economy. Retrieved from economy.okezone.com: https://economy.okezone.com/read/2022/03/07/320/2557711/diblokir-visa-dan-mastercard-rusia-pakai-aplikasi-china-unionpay?msclkid=602acd99a35511ecaa937a00c45bc45b. Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Viqri yang mengatakan, “Sebagai alternatif, sejumlah bank di Rusia akan menggunakan sistem UnionPay. Melihat kebijakan tersebut, bagaimana selanjutnya kami mahasiswa Indonesia di sini melakukan penarikan uang, masih terus melihat perkembangan.”
Harga Masih Cukup Stabil
Menurunnya nilai mata uang Rusia tidak terlalu berdampak pada kenaikan harga barang pokok di Rusia, khususnya di Kota Moskow. Bilfach mengatakan, “Kenaikan harga di Moskow tidak terlalu terlihat karena Moskow merupakan Ibu Kota, jadi untuk harga di sini memang terbilang cukup mahal sehingga mahasiswa asing tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga yang berada di Kota Moskow ini.”
Selain itu, Bilfach berterus terang, kelangkaan barang belum dirasakan olehnya. “Untuk ketersediaan bahan pangan sendiri masih aman, tidak ada kelangkaan sama sekali,” lanjut Bilfach.
Hal yang sama juga diungkap oleh Viqri yang tinggal di Kota Kazan, Rusia, “Untuk harga barang-barang pokok pantauan saya tidak terlalu mengalami kenaikan harga, yang naik justru harga-harga makanan/minuman sejenis street food.” Viqri juga mendapat informasi bahwa toko, seperti Mcd dan Starbucks akan tutup untuk sementara waktu.
Himbauan KBRI untuk Warga Negara Indonesia
Sepekan setelah invasi terjadi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia telah mengadakan webinar untuk WNI (Warga Negara Indonesia). “Kemarin (Jumat, 4 Maret) sempat Webinar sama KBRI, KBRI mengimbau kepada WNI untuk tetap tenang dan tidak panik, serta tidak mendekati perbatasan,” ucap Bilfach.
Adapun, perintah evakuasi dari KBRI belum ada karena Kota Moskow sendiri cukup jauh dari perbatasan. Saat ini di daerah perbatasan Rusia pun masih cukup aman. Namun, evakuasi akan dilakukan jika terjadi hal yang mengancam keselamatan WNI di perbatasan.
“KBRI kemarin mengimbau, perintah evakuasi akan dilakukan jika terjadi semacam counter attack kemungkinan mahasiswa di area perbatasan akan dievakuasi ke Moskow,” lanjut Bilfach.
Akibat dari pemblokiran SWIFT, Bilfach menjelaskan, KBRI juga menawarkan bantuan bagi mahasiswa Indonesia. “Selain itu, KBRI menawarkan kepada mahasiswa yang membayar mandiri atau tidak ada beasiswa, KBRI akan mengirimkan surat ke rektor untuk penundaan pembayaran UKT,” ucap Bilfach.
Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan KBRI Moskow. “Tentunya, Permira dan KBRI Moskow terus menjalin komunikasi dan koordinasi. Hubungan tersebut terjalin dengan sangat baik hingga saat ini. Jadi saya sampaikan, semuanya baik-baik saja,” tutup Viqri.
Ilustrasi oleh Batrisyia Izzati Ardhie
Editor: Gabriel Fiorentino Setiadin, Muhammad Ramadhani
Referensi
↵1 | CNN Indonesia. (2022, Maret 3). Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220302110406-134-765811/pbb-ungkap-jumlah-korban-tewas-sepekan-rusia-invasi-ukraina |
---|---|
↵2 | Tim Litbang MPI, M. P. (2022, Maret 6). Retrieved from news.okezone.com: https://news.okezone.com/read/2022/03/05/18/2556915/dampak-serangan-ke-ukraina-ini-5-sanksi-yang-dijatuhkan-terhadap-rusia?msclkid=2c9239a5a38111ecbc1634df9aa71500 |
↵3 | Maghiszha, D. F. (2022, Maret 7). Okezone Economy. Retrieved from economy.okezone.com: https://economy.okezone.com/read/2022/03/07/320/2557711/diblokir-visa-dan-mastercard-rusia-pakai-aplikasi-china-unionpay?msclkid=602acd99a35511ecaa937a00c45bc45b |
Discussion about this post