Setelah berlangsung selama hampir dua pekan, pesta demokrasi FEB UI akan segera mencapai puncaknya. Selasa (15/12) masa pemungutan suara Pemilihan Umum Terintegrasi (Pemira) IKM FEB UI 2020 akan dilaksanakan. Ini merupakan kali pertama Pemira dilakukan secara daring melalui situs web Pemira IKM UI 2020. Setelah melewati berbagai kegiatan seperti pembukaan dan eksplorasi, jabatan pemimpin organisasi dan himpunan di FEB UI akhirnya akan segera berganti, tak terkecuali pemangku jabatan ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UI.
Sebelum memilih, sudah sebaiknya sebagai mahasiswa FEB UI berkenalan terlebih dahulu profil singkat calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021 yang akan dipilih nantinya. Hal ini bertujuan agar kita tidak salah memilih pemimpin dengan visi dan misi yang mereka bawa ke depannya. Pada Pemira tahun ini, terdapat dua pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Nomor urut 1 merupakan pasangan calon (paslon) Bagastama Aulia Mahardika dan Shafira Mufida Khanza Maulana (Bagas-Fira), mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2018. Sementara itu, nomor urut 2 dipegang oleh paslon Satya Rifansyah Batubara dan Jeremia Halomoan (Satya-Jeje), mahasiswa Manajemen angkatan 2018.
Untuk memprakirakan kemenangan kedua paslon di Pemira IKM FEB UI 2020, Tim Cerita Data Economica melakukan survei elektabilitas pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Lalu, bagaimanakah hasilnya?
Profil Responden
Tim Cerita Data kali ini berhasil mengumpulkan 183 responden yang telah berpartisipasi dalam survei elektabilitas calon ketua BEM FEB UI. Mengacu pada Daftar Pemilih Tetap Pemira IKM FEB UI 2019 (DPT 2019), dengan jumlah pemilih pada 2019 sebesar 2.909 mahasiswa, batas kesalahan (margin of error) sebesar 7% pada tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 95%. Tim Cerita Data tidak menemukan publikasi DPT 2020, sehingga menjadikan DPT 2019 sebagai dasar penentuan batas kesalahan.
183 orang tersebut terdiri dari 67 laki-laki, 112 perempuan, dan 4 orang memilih tidak menjawab. Dilihat dari rentang usia, 137 orang atau sekitar 75% responden berusia 18 – 20 tahun. Sisanya berusia 17, 21, dan 22 tahun.
Dilihat dari program studi (prodi), 41 orang berasal dari Ilmu Ekonomi, 50 mahasiswa Akuntansi, 45 mahasiswa Manajemen, 22 mahasiswa Ilmu Ekonomi Islam, dan 25 mahasiswa dari prodi Bisnis Islam. Terakhir, dilihat dari Angkatan, paling banyak responden berasal dari Angkatan 2020 yang berjumlah 55 orang. Kemudian diikuti 48 mahasiswa Angkatan 2019, 45 mahasiswa Angkatan 2018, dan 35 mahasiswa Angkatan 2017.
Hasil survei
1. Kedua pasangan calon ketua wakil ketua BEM FEB UI 2021 memiliki tingkat popularitas yang setara dengan perbedaan yang sangat tipis
Mayoritas mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengikuti perkembangan pemilihan umum terintegrasi (Pemira) IKM FEB UI 2020, terutama pemilihan ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 92,3% mahasiswa mengetahui setidaknya satu pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Apabila ditilik dari tingkat popularitas, dapat dilihat bahwa kedua paslon memiliki tingkat popularitas yang setara dengan perbedaan yang sangat tipis, dengan paslon Bagas-Fira sedikit lebih populer terpaut 1 orang dibandingkan paslon Satya-Jeje.
2. Tingkat akseptabilitas (diterima/disukai) masing-masing pasangan calon Ketua BEM FEB UI 2021
Sejalan dengan tingkat popularitas, tingkat akseptabilitas masing-masing paslon memiliki perbedaan yang sangat tipis. 52.5% mahasiswa, berdasarkan informasi yang mereka ketahui, lebih menyukai pasangan calon nomor urut 1, Bagas-Fira. Sementara itu, 87 orang (47,5%) lebih menyukai pasangan calon nomor urut 2, Satya-Jeje.
3. Pasangan calon Bagas-Fira mengungguli paslon Satya-Jeje dalam tingkat elektabilitas
Hasil survei menunjukkan paslon Bagas-Fira kembali mengungguli pasangan Satya-Jeje dalam aspek elektabilitas. Pasangan Bagas-Fira memiliki tingkat elektabilitas 2,7% lebih tinggi dibanding pasangan Satya-Jeje. Sebanyak 43 orang memilih pasangan calon Bagas-Fira dan 38 orang memilih pasangan Satya-Jeje sebagai ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Sementara itu, 55,7% responden lebih memilih untuk tidak menjawab atau merahasiakan pilihannya.
Dilihat berdasarkan angkatan responden, Bagas-Fira unggul di angkatan 2017 dan 2020 dengan selisih 17,2% di angkatan 2017 dan 10% di angkatan 2020. Sementara itu, Satya-Jeje unggul di angkatan 2018 dan 2019 dengan selisih 11,1% di angkatan 2018 dan 4,1% di angkatan 2019.
Lalu, dilihat berdasarkan jurusan responden, Bagas-Fira unggul di jurusan Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis Islam. Sementara itu, Satya-Jeje unggul hanya di jurusan Akuntansi. Kedua paslon mendapatkan jumlah suara yang sama di jurusan Ilmu Ekonomi Islam yaitu 22,7%. Menariknya, pasangan Bagas-Fira yang keduanya berasal dari jurusan Akuntansi unggul di jurusan Manajemen dengan selisih 11,1%. Dan Satya-Jeje yang keduanya berasal dari jurusan Manajemen justru unggul di jurusan Akuntansi dengan selisih 6%.
4. Perlindungan kekerasan seksual merupakan bintang dalam Isu kampus/fakultas yang mendesak
Kekerasan seksual menjadi isu yang paling mendesak dengan 136 responden memilih isu tersebut berdasarkan temuan Tim Cerita Data. Isu ini juga sempat dibahas di eksplorasi calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI yang diadakan pada Kamis (3/12). Kedua paslon sepakat untuk mendukung langkah calon anggota BPM FEB UI Diaz Ryzka Salsabila untuk menghapus kekerasan seksual di lingkungan FEB UI (Baca juga: Menggali Kelayakan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UI). Keduanya juga berkomitmen untuk mengutamakan korban dalam penyelesaian kasus kekerasan seksual. Selanjutnya, isu mengenai mental health mahasiswa dan fasilitas penunjang pembelajaran menjadi isu kedua dan ketiga yang mendesak.
Empat inovasi yang ditawarkan pasangan Bagas-Fira masuk dalam isu kampus/fakultas yang mendesak, yaitu perlu adanya crowdfunding yang terpusat di FEB UI (57), hasil riset BEM FEB UI yang perlu dihimpun dalam satu kanal (52), kolaborasi M2M dengan lembaga lain (36), dan optimalisasi SDAC (30). Sementara itu, satu inovasi Satya-Jeje masuk dalam isu kampus/fakultas yang mendesak, yaitu quality control terhadap output oleh Kastrat BEM FEB UI (37).
5. Visi dan misi yang dibawa masing-masing paslon menjadi pertimbangan utama yang paling penting bagi mahasiswa FEB Universitas Indonesia dalam menentukan pilihan ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021.
Dalam memutuskan paslon mana yang akan dipilih menjadi ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021, visi dan misi yang dibawa paslon menjadi pertimbangan terpenting bagi 152 responden. Disusul oleh bentuk kampanye paslon dan mengenal paslon secara pribadi yang masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga pertimbangan utama mahasiswa FEB UI memilih ketua dan wakil BEM FEB UI 2021. Adapun faktor seperti rekan dalam organisasi/himpunan/kepanitiaan, satu kelas, dan track record paslon juga menjadi pertimbangan pilihan yang cukup populer.
Kesimpulan
Pemira IKM FEB UI yang diadakan secara daring pada 15-18 Desember 2020 akan menentukan calon ketua dan wakil ketua BEM FEB UI 2021. Pasangan nomor urut 1 Bagas-Fira dan pasangan nomor urut 2 Satya-Jeje akan berkontes memperebutkan kursi pemimpin lembaga eksekutif di lingkungan IKM FEB UI.
Survei elektabilitas yang dilakukan oleh Tim Cerita Data menemukan bahwa Bagas-Fira unggul tipis (2,7%) atas Satya-Jeje. Menariknya, Bagas-Fira yang berasal dari jurusan Akuntansi unggul di jurusan Manajemen sedangkan Satya-Jeje yang berasal dari jurusan Manajemen unggul di Jurusan Akuntansi.
Kekerasan seksual menjadi isu kampus/fakultas yang paling mendesak menurut responden dengan 136 orang memilih isu tersebut. Lalu, dalam memilih pasangan calon, responden paling mempertimbangkan visi misi yang dibawa pasangan calon.
Editor: Fadhil Ramadhan dan Azaria Hashina
Discussion about this post