Latar Belakang
Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 5,83%, atau setara dengan 8,6 juta orang. Angka ini turun dari TPT pada Agustus 2022 sebesar 6,09%.
Isu pengangguran bisa disebabkan dari dua sisi, yaitu sisi penawaran dan permintaan. Faktor utama penyebab pengangguran di Indonesia dari sisi penawaran meliputi kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Berdasarkan data BPS, jumlah lapangan kerja Indonesia pada Agustus 2023 adalah sebanyak 146,62 juta orang. Jumlah ini meningkat sebesar 2,61 juta orang dari Februari 2023.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor yang menyerap paling banyak tenaga kerja di Indonesia dengan persentase sebesar 26,60%. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 36,4 juta orang. Sektor industri pengolahan merupakan sektor lapangan kerja terbesar kedua, dengan persentase sebesar 31,04%. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 41,6 juta orang. Sektor-sektor lain yang memiliki persentase lapangan kerja yang cukup besar adalah perdagangan, hotel, dan restoran (13,71%), transportasi dan pergudangan (7,99%), jasa keuangan dan asuransi (6.19%), jasa profesional, ilmiah, dan teknis (5,44%), konstruksi (4,50%), dan informasi dan komunikasi (3,94%). Secara umum, struktur lapangan kerja Indonesia masih didominasi oleh sektor-sektor informal, seperti pertanian, perdagangan, dan jasa. Sektor-sektor formal, seperti industri pengolahan dan jasa keuangan, masih memiliki persentase yang relatif kecil.
Dari sisi permintaan, pengangguran disebabkan oleh kurangnya modal manusia di Indonesia. Kebanyakan penduduk Indonesia bekerja dalam level keahlian rendah. Hal ini bisa dilihat dari data yang dikeluarkan BPS, yaitu 3,03% adalah pekerja high skill, 6,52% adalah pekerja medium skill dan 90,45% adalah pekerja low skill.
Indonesia termasuk negara yang memiliki high skill worker paling sedikit di ASEAN. Sebagai salah satu acuan yang bisa digunakan, penulis mengutip jumlah insinyur di Indonesia dan beberapa negara di ASEAN. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia. Angka ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9 ribu insinyur per 1 juta penduduk dan Korea Selatan 25 ribu insinyur per 1 juta penduduk. Angka insinyur di Indonesia ini tentu dinilai masih sangat sedikit bahkan jauh dari kata ideal.
Kekurangan pekerja high skill di Indonesia bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pelatihan vokasi yang bisa meningkatkan keterampilan dan kompetensi. Indonesia pada saat ini sudah mempunyai beberapa pelatihan vokasi seperti pelatihan kejuruan yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. Selain itu, untuk tingkat pekerja, pelatihan kerja dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga pelatihan kerja swasta.
Mengintip Pada Periode Sebelumnya ….
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh penguasa terdahulu untuk mengurangi pengangguran dan modal manusia. Pada kesempatan kali ini, tim kajiber akan fokus untuk membahas dua solusi penting untuk mengurangi pengangguran, yaitu BLK dan pendidikan vokasi.
BLK
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor 7 tahun 2012, Balai Latihan Kerja yang selanjutnya disingkat BLK, adalah tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta pelatihan sehingga mampu dan menguasai suatu jenis dan tingkat kompetensi kerja tertentu untuk membekali diri dalam memasuki pasar kerja dan/atau usaha mandiri maupun sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Beberapa layanan yang diberikan oleh BLK adalah penyelenggaraan pelatihan kerja, penyelenggaraan uji kompetensi, pembuatan produk barang dan/atau jasa, pemanfaatan fasilitas BLK, dan konsultasi pelatihan.
Pada periode sebelumnya, BLK mengadakan program masifikasi pelatihan kerja 277.424 orang, termasuk 10.000 pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), dan 32.000 orang di 1.000 BLK Komunitas. Untuk program sertifikasi 526.189 orang, pemagangan 210.683 orang, dan program koordinasi lintas sektor pelatihan vokasi nasional. Secara total, pada tahun 2022 sudah terbangun 3.757 BLK di Indonesia.
BLK Komunitas ini menyediakan 10 program pelatihan vokasi yaitu Kejuruan Teknik Otomotif (Teknik Sepeda Motor), Kejuruan Teknik Las; Kejuruan Processing (Pengolahan Hasil Pertanian), Kejuruan Processing (Pengolahan Hasil Perikanan); Kejuruan Woodworking; Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi; Kejuruan Menjahit; Kejuruan Refrigeration dan Teknik Listrik; Kejuruan Industri Kreatif; dan Kejuruan Bahasa. BLK ini juga bekerja sama dengan beberapa mitra seperti PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyak Indonesia, PT Cybermantra Perkasa Sumberarta, PT Daikin Airconditioning Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Cisco International Limited, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, PT. H.M. Sampoerna, TBK, Tekno Sains Academy ITS, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, dan USAID.
Akan tetapi, BLK ini tidak lepas dari masalah. Lima masalah pokok dari pengadaan BLK adalah kurangnya alat pelatihan, ruang kelas yang kurang memadai, buruknya manajerial, leadership atau kepemimpinan, dan masalah networking. Perbaikan pengelolaan mutu BLK juga diperlukan di samping pengelolaan fisik. Kurikulum yang terarah dan link and match program untuk lulusan BLK dengan pasar kerja yang ada juga perlu dibuat.
Vokasi
Selain itu, perbaikan masalah pengangguran juga bisa dilakukan dengan cara memperbaiki pelatihan vokasi. Program Vokasi adalah program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang dapat menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global. Untuk mengoordinasi pendidikan vokasi di Indonesia, pemerintahan sebelumnya sudah membuat Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKNV) agar seluruh pihak yang berwenang dalam hal urusan pendidikan, keterampilan, lapangan kerja, bahkan kewirausahaan, dikaitkan secara integratif dan kolaboratif sebagai upaya pembangunan manusia secara menyeluruh. TKVN ini dianggap sebagai tolak ukur awal bagaimana proses revitalisasi pendidikan Indonesia yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan integritas dijalankan secara sistematik oleh beberapa pihak, termasuk Menko Muhadjir. Untuk itu beliau menargetkan sebanyak 80 persen usia produktif di Indonesia tahun 2024 dapat memasuki pendidikan dan pelatihan vokasi.
Pelatihan vokasi terdengar menggiurkan karena siswa siswinya seperti diiming-iming tiket langsung ke pekerjaan. Namun, faktanya tidak semanis itu. Lulusan program vokasi yang diharapkan bisa langsung bekerja rupanya malah menjadi penyumbang pengangguran terbanyak di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa lulusan SMK menyumbang angka pengangguran terbuka paling tinggi pada tahun 2022, mencapai 9,42 persen, dibandingkan tingkat pendidikan lainnya.
Ironi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan salah satunya menyangkut ketidaktepatan bidang pendidikan yang dibuka di SMK dengan kebutuhan pekerja di daerahnya. Sebagai contoh, di Kaltara, SMK yang cocok adalah jurusan pertanian, perkebunan dan perikanan karena karakter daerahnya memang seperti itu. Tapi justru di Kaltara ada SMK jurusan multimedia. Jika disesuaikan dengan kondisi daerah, maka jurusan multimedia belum saatnya ada di Kaltara. Hal itu dikarenakan belum banyak industri yang membutuhkan tenaga multimedia. Alasan keduanya menyangkut ketidaksesuaian standar pelatihan antara pembelajaran di vokasi dan di industri. Jika standar kompetensi sekolah di bawahnya standar yang dikeluarkan industri, maka perusahaan akan melakukan training lagi, sama seperti menerima tenaga kerja lulusan non SMK.
Sekarang Apa?
Berikut adalah beberapa kebijakan yang diusung masing masing capres dan cawapres 2024.
Anies
Beberapa kebijakan mengenai penciptaan lapangan kerja yang digagas oleh paslon satu:
-Menciptakan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru termasuk pekerjaan hijau/ green jobs pada 2025-2029;
‣ Menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, termasuk di sektor industri manufaktur, guna menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45% (Feb 2023) menjadi 3,5%-4,0% (2029);
‣ Melakukan pemetaan kebutuhan (jumlah dan kompetensi) tenaga kerja di masa mendatang serta menyiapkan suplai tenaga kerja yang sesuai melalui kolaborasi pemerintah, swasta, dan dunia pendidikan;
‣ Menaikkan batas Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara rasional untuk mendorong industri komponen lokal dalam membuka lapangan kerja berkualitas melalui pelibatan dunia usaha;
Prabowo
Beberapa kebijakan mengenai penciptaan lapangan kerja yang digagas oleh paslon dua:
-Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan.
- Menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat
Kebijakan mengenai perbaikan sistem UMKM Indonesia yang digagas oleh paslon dua:
- Mengembangkan sistem pembiayaan alternatif UMKM melalui digitalisasi keuangan serta program pembiayaan ultra mikro (UMi).
- Mendorong pertumbuhan usaha dengan menghapus birokrasi dan regulasi yang menghambat serta melakukan pendampingan bagi wirausaha pemula.
Ganjar
Kebijakan dari paslon 3 tentang penciptaan lapangan pekerjaan:
3.1. 30 Cepat Kerja — 17 Juta Lapangan Kerja Baru
- Memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat dapat kerja.
- Menciptakan lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM serta usaha-usaha yang mampu naik kelas secara konsisten melalui penataan dan implementasi regulasi untuk menjamin kepastian hukum serta menempatkan rakyat sebagai pusat dalam kegiatan berusaha.
- Memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan diikuti dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar.
Analisis dari kebijakan yang ingin dibawa
Ketiga pasangan calon mempunyai target berbeda untuk penyerapan tenaga kerja. Paslon 1 Anies – Muhaimin menargetkan Indonesia untuk membuat 15 juta tenaga kerja baru, paslon dua Prabowo – Gibran tidak menargetkan angka pasti dari dokumen visi misinya, dan paslon 3 Ganjar – Mahmud menargetkan pembuatan 17 juta tenaga kerja baru. Untuk mengetes feasibilitas dari ketiga target capres ini, tim kajian bersama melihat sensitivitas pertumbuhan ekonomi pada penyerapan tenaga kerja baru Indonesia. Angka sensitivitas penyerapan tenaga kerja pada saat ini mencapai 400.000 orang, yang berarti setiap satu persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap 400.000 tenaga kerja. Jika dihitung secara kasar, paslon 1 Anies – Imin yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5& – 6,5% akan bisa menyerap sekitar 12 juta tenaga kerja baru dalam lima tahun masa menjabat, paslon 2 Prabowo-Gibran dengan target pertumbuhan 6% – 7% akan bisa menyerap 13 juta tenaga kerja baru, sedangkan paslon 3 Ganjar-Mahmud dengan target pertumbuhan 7% akan bisa menyerap 14 juta tenaga kerja baru.
Jika angka sensitivitas itu ingin dinaikkan, para paslon harus fokus kepada pembangunan sektor sektor padat karya. Industri padat karya (labor-intensive) adalah industri yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika digunakan tenaga mesin. Contoh sektor yang padat karya adalah industri konstruksi, sektor pertanian, sektor perikanan, dan lainnya. Bagai pedang bermata dua, pengfokusan pembangunan industri padat karya bisa jadi menurunkan produktivitas industri Indonesia secara makro. Hal ini karena upah pekerja di Indonesia termasuk dalam tiga besar yang tertinggi di Asean. UMR Vietnam itu baru UUS$113, Kamboja US$80, tetapi kita sudah US$226 per bulan. Penyerapan tenaga kerja harus siap diimbangi dengan peningkatan biaya dari sisi perusahaan. Kenaikan biaya bisa berdampak ke penurunan keuntungan perusahaan yang akhirnya mengurangi gairah investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa BKPM mencatat realisasi investasi di industri Indonesia masih didominasi investasi pada industri padat modal. Hal ini karena pengusaha biasanya hanya fokus pada profit yang dihasilkan. Selain itu, pekerjaan yang dibantu dengan robot biasanya lebih cepat jika dibandingkan tenaga manusia.
Agar perusahaan dan pekerja bisa sama sama untung, pekerja Indonesia harus bisa menaikkan produktivitasnya. Untuk saat ini, produktivitas Indonesia hanya sebesar US$ 13,1 per jam. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di urutan ke-107 dari 185 negara. Peringkat Indonesia berada di bawah Vietnam, Laos, dan Kamboja yang memiliki tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih tinggi. Karena produktivitas diukur dari jumlah output per pekerja, pelatihan bagi pekerja Indonesia menjadi hal yang krusial. Ketepatan bidang di pendidikan vokasi masing masing daerah dan standarisasi keahlian antara lulusan program vokasi dan kebutuhan perusahaan menjadi penting untuk mengurangi pengangguran lulusan vokasi. Selain itu, pembangunan balai latihan kerja juga bisa menjadi solusi untuk ditangani oleh para pasangan calon.
Foto oleh Muhammad Zaenuddin
Editor: Muhammad Rafly Fadhly Putra
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2023, Januari 9). Number of Skilled Workers by Province and Qualification (People), 2020-2022. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/en/statistics-table/2/MjQ3IzI=/banyaknya-tenaga-terampil-konstruksi-menurut-provinsi-dan-kualifikasi.html
Badan Pusat Statistik. (2023, November 6). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,32 persen dan Rata-rata upah buruh sebesar 3,18 juta rupiah per bulan. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/11/06/2002/tingkat-pengangguran-terbuka–tpt–sebesar-5-32-persen-dan-rata-rata-upah-buruh-sebesar-3-18-juta-rupiah-per-bulan.html
Bisnis, E. (Desember, 1 Senin). Produktivitas Padat Karya Rendah. Retrieved from Ekonomi Bisnis: https://ekonomi.bisnis.com/read/20141201/257/276884/produktivitas-padat-karya-rendah
CNBC Indonesia. (2019, Januari 11). Data Kemenaker: 4 Tahun, Jokowi Bikin 10 Juta Lapangan Kerja. Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20190111172730-4-50275/data-kemenaker-4-tahun-jokowi-bikin-10-juta-lapangan-kerja
Ekonomi Bisnis.com. (2015, Desember 13). Menaker: Balai Latihan Kerja Harus Dikelola Seperti Perguruan Tinggi. Retrieved from Menaker: https://ekonomi.bisnis.com/read/20151213/12/501316/menaker-balai-latihan-kerja-harus-dikelola-seperti-perguruan-tinggi
Kementerian Ketenagakerjaan RI. (2020, Januari 6). Presiden Joko Widodo Resmikan 1.113 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Retrieved from Kementerian Ketenagakerjaan RI: https://kemnaker.go.id/news/detail/presiden-joko-widodo-resmikan-1113-balai-latihan-kerja-blk-komunitas
Kompas.com. (2023, Desember 27). Pengangguran Indonesia Didominasi Lulusan SMA-SMK hingga Sarjana. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/27/145810071/pengangguran-indonesia-didominasi-lulusan-sma-smk-hingga-sarjana?page=all
Nasional Kontan. (2023, April 30). Investasi yang Masuk Banyak di Sektor Padat Modal, Serapan Tenaga Kerja Jadi Rendah. Retrieved from Kontan: https://nasional.kontan.co.id/news/investasi-yang-masuk-banyak-di-sektor-padat-modal-serapan-tenaga-kerja-jadi-rendah
Rachman, A. (2023, Oktober 26). Capres-Cawapres Pasang Target Ekonomi di Atas 5%, Yakin Bisa? Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20231026045309-4-483747/capres-cawapres-pasang-target-ekonomi-di-atas-5-yakin-bisa
Republika. (2023, Juli 10). Membangun SDM, Merevitalisasi Pendidikan Vokasi. Retrieved from Republika: https://news.republika.co.id/berita/rxkbbj484/membangun-sdm-merevitalisasi-pendidikan-vokasi
SANYOTO, P. E. (2023, Maret 17). Angin Segar bagi Pendidikan Vokasi. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/03/15/angin-segar-bagi-pendidikan-vokasi
SHALSABILLAH, A. R. (2022). EFEKTIVITAS BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DALAM MENGURANGI PENGANGGURAN PADA MASA PANDEMI DI KOTA JAMBI. 7-10.
UMY. (2023, Oktober 4). Jumlah Insinyur Indonesia Masih Sedikit. Retrieved from UMY Web: https://www.umy.ac.id/jumlah-insinyur-indonesia-masih-sedikit
Discussion about this post