Pada Selasa, 16 September 2015, berlangsung acara Evaluasi Paruh Tahun tiga lembaga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di aula Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI. Tiga lembaga tersebut adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI dan Majelis Wali Amanat UI Unsur Mahasiswa (MWA UI UM). Acara dipandu oleh tiga orang presidium dan diawali dengan sambutan dari Ketua DPM UI, Catur Alfath Satria.
Acara tersebut resmi dimulai pada pukul 16.30. Sesi pertama adalah laporan pertanggungjawaban dari MWA UI yang diwakili oleh Abdel Haq dan Hari Purnama. Keduanya membahas mengenai tugas-tugas MWA UI UM yang sudah terselesaikan dan masih on progress seperti surat edaran dari rektor mengenai BOPB untuk mahasiswa profesi melekat (FK, FKG, dan FIK), struktur pembelanjaan pada tiap-tiap fakultas, Anggaran Rumah Tangga (ART) UI, dana abadi UI, dan dana usaha (ventura) UI. Tidak hanya itu, mereka pun juga memaparkan bahwa BK MWA UI UM telah aktif menjaring dan mengolah aspirasi dari mahasiswa UI melalui diskusi di forum CEM, Kema Link, Sospolnet maupun Forma.
Sesi berikutnya diwakili oleh Catur Alfath Satria yang melaporkan kinerja paruh tahun DPM UI. Dimulai dengan penjabaran agenda kerja DPM UI 2015 serta pencapaian kerja dua bidang yang ada di DPM UI yaitu bidang 1 yang membawahi hukum dan urusan ikm dan bidang 2 yang membawahi pengawasan dan aspirasi. Komisi hukum dari bidang 1 telah melakukan program legislasi IKM UI, inisiasi amandemen UUD IKM UI, dan review IKM UI. Sementara komisi keanggotaan IKM dan suksesi telah melaksanakan open tender ketua panitia pelaksana OKK UI 2015, open tender anggota KP Pemira IKM UI, open tender Ketua Panitia Pemira IKM UI, dan pengumpulan data IKM UI 2014 dan 2015. Dari komisi kelembagaan, kegiatan yang telah dilakukan adalah kunjungan UKM dan kunjungan lembaga legislatif fakultas (FPSI, FF, dan Fasilkom). Terakhir, komisi aspirasi dari bidang 2 telah melaksanakan penjaringan aspirasi terkait amandemen UUD IKM UI dan penjaringan aspirasi UKM terkait fasilitas Pusgiwa UI.
Sesi ketiga adalah laporan pertanggungjawaban dari BEM UI yang diwakili oleh Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2015, Andi Aulia dan Taufik. Berdasarkan pemaparan evaluasi, BEM UI telah mengadvokasi mahasiswa dalam hal dana dan fasilitas di tingkat UI melalui BOPB 2015, biaya profesi, UI AMAN, asrama, dan peraturan mengenai gojek vs ojek yang tempo lalu sempat marak isunya. Selain itu, BEM UI juga telah berperan dalam menyikapi politik luar IKM UI lewat penolakan WANTIMPRES, pertemuan di istana negara, Aksi 17 Tahun Reformasi, penolakan wakapolri, penolakan dana aspirasi, dan pengawalan pilkada Depok. Lebih lanjut lagi, BEM UI telah melakukan koordinasi dengan UKM Badan Otonom UI, lembaga eksekutif fakultas dan anggota MWA UM lewat forma, rakoor, media sosial, dan forum.
Sedangkan pada evaluasi asas-asas berdasarkan GBHK BEM UI 2015 telah tercapai kegiatan-kegiatan dalam berbagai aspek. Misalnya aspek keagamaan, aspek keilmuan dan profesi, aspek kesejahteraan mahasiswa, aspek pengabdian masyarakat, aspek kaderisasi, aspek komunikasi, aspek politik, aspek olahraga, aspek seni dan budaya, serta aspek hukum. Misalnya untuk aspek keagamaan misalnya rapat dimulai dan diakhiri dengan berdoa, buka puasa bersama, kotak amal BEM UI. Lalu untuk aspek kesejahteraan misalnya mahasiswa adkesma-link, forum paguyuban, advokasi fasilitas, advokasi sistem pembayaran BOPB dan penginformasian beasiswa.
Setelah menjabarkan prosentase dari kegiatan-kegiatan yang ada di dalam visi dan misi BEM UI, tercapailah angka 73,74% yang diklaim BEM UI sebagai nilai kuantitatif atas kinerja mereka selama paruh tahun ini. Usai sesi tanya jawab, para petinggi ketiga lembaga tersebut menyatakan belum sepenuhnya puas atas kinerja lembaga yang mereka bawahi dan mengajak rekan-rekan sesama mahasiswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di UI dengan menyampaikan aspirasinya lewat wadah-wadah yang telah mereka sediakan.
Penulis: Astrid Amalia Suntoro
Discussion about this post